iklan

Saturday, October 19, 2013

Ketahanan Nasional



PEMBAHASAN

A.      Konsep Ketahanan Nasional
Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :
  1. Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya
  1. Keuletan
    Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
  2. Identitas
    Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
  3. Integritas
    Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
  4. Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
  1. Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

a.         Pengertian
Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Ketahanan nasional  juga diartikan sebagai kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia.

b.        Astagrata
Astagatra merupakan gabungan dari aspek trigatra dan pancagatra yang mana antara keduanya terdapat hubungan yang bersifat timbal-balik dengan hubungan yang erat. Sebelum mempelajari lebih jauh tentang astagatra, kita perlu mengetahui tentang hakekat ketahanan Nasional.
Hakekat ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Konsepsi dasar ketahanan nasional adalah model astagatra yang merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai menggunakan kemampuannya.
Secara konseptual, ketahananan nasional suatu bangsa dilatar belakangi oleh:
1)      Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya.
2)      Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga ia selalu mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami berbagai gangguan, hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar.
3)      Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna keteraturan (regular) dan stabilitas, yang didalamnya terkandung potensi untuk terjadinya perubahan (the stability idea of change).
Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan ketahanan adalah suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara dapat bertahan, kuat dalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Konsekuensinya suatu ketahanan harus disertai dengan keuletan, yaitu suatu usaha terus-menerus secara giat dan berkemauan keras menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan dan cita-cita nasional. Identitas merupakan ciri khas suatu negara dilihat dari suatu totalitas, yaitu suatu negara yang dibatasi oleh wilayah, penduduk, sejarah pemerintahan dan tujuan nasionalnya, serta peranan yang dimainkan didunia internasional.
Adapun pengertian lain yang berkaitan dengan integritas adalah kesatuan yang menyeluruh dalam kehidupan bangsa, baik social maupun alamiyah, potensial ataupun nonpotensial. Tantangan adalah merupakan suatu usaha yang bersifat menggugah kemampuan, adapun ancaman adalah suatu usaha untuk mengubah atau merombak kebijaksanaan atau keadaan secara konsepsional dari sudut criminal maupun politis. Adapun hambatan adalah suatu kendala yang bersifat atau bertujuan melemahkan yang bersifat konseptual yang berasal dari dalam sendiri. Apabila hal tersebut berasal dari luar maka dapat disebut sebagai kategori gangguan.
Berdasarkan pengertian sifat-sifat dasarnya maka ketahanan nasional adalah:
1)      Integratif :
Hal itu mengandung pengertian segenap aspek kehidupan kebangsaan dalam hubungannya dengan lingkungan sosialnya, lingkungan alam dan suasana dengan saling mengadakan penyesuaian yang selaras dan serasi.
2)      Mawas Ke Dalam
Ketahanan nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri, untuk mewujudkan hakekat dan sifat nasionalnya. Pengaruh luarnya adalah hasil yang wajar dari hubungan internasional dengan bangsa lain.
3)      Menciptakan Kewibawaan
Ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat integratif mewujudkan suatu kewibawaan nasional serta memiliki deterrent effect, yang harus diperhitungkan pihak lain.
4)      Berubah Menurut Waktu
Ketahahanan nasional suatu bangsa pada hakikatnya tidak bersifat tetap, melainkan sangat dinamis. Ketahanan nasional dapat meningkat atau bahkan dapat menurun, dan hal itu sangat tergantung kepada situasi dan kondisi.
Dengan demikian maka jelaslah bahwa ketahanan nasional harus diwujudkan dengan mempergunakan baik pendekatan kesejahteraan, maupun pendekatan keamanan


c.         Sifat-sifat ketahanan nasional
Beberapa sifat ketahanan nasional yang ada mingkin akan kami jabarkan seperti dibawah ini :
1.      Mandiri : Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan dengan tidak mudah meyerah dan tetap menjaga nilai-nilai identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian juga berarti mempunyai kemampuan dalam tindakan dan berfikir yang lebih dewasa dan dapat bertanggung jawab dalam setiap tindakannya. Kemandirian merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama dengan negara lain untuk memperoleh hal yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.

2.      Dinamis : Ketahanan nasional tidak bersifat tetap melainkan dinamis atau dapat meningkat ataupun dapat menurun tergantung dengan situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategisnya yang sedang terjadi. Seperti pada pengertian dan hakikatnya  sendiri yaitu segala sesuatu didunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu selalu senantiasa berubah pula. Maka dari itu, usaha untuk meningkatkan pertahanan nasional harus selalu diprioritaskan dan diorientasikan ke masa depan untuk mengkembangkan kondisi kehidupan nasional yang lebih baik lagi.

3.      Wibawa : Keberhasilan dalam sistem ketahanan nasional Indonesia yang ulet, kuat dan tangguh secara berlanjut, berkesinambungan serta seimbang akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa yang dapat menjadi perhatian dari pihak lain. Makin tinggi dan kuatnya ketahanan nasional Indonesia maka makin tinggi pula kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi pula pandangan mengenai bangsa dan negara Indonesia dimata dunia serta makin berkemampuan dalam menangkal dan menghindari dampak negative dari lingkunangan srategis luar negeri yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.

4.      Konsultasi dan kerjasama : Konsep ketahanan nasioanal tidak mengutamakan sikap konfrontasi dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata hanya untuk mencari keuntungan sendiri, tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai, menghormati dan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

B.       Hukum Timbal Balik Antara Gatra
Antara Trigatra dan Pancagatra serta antar gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat yang dinamakan korelasi dan interdependensi, dalam arti bahwa:
1.      Ketahanan nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa dan Negara di dalam mendayagunakan secara optimal gatra Alamiah (Trigatra) sebagai modal dasar untuk penciptaan kondisi dinamis yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional (Pancagatra).
2.      Ketahanan nasional adaah suatu pengertian holistic, yaitu suatu tatanan yang utuh, menyeuruh dan terpadu, dimana terdapat saling hubungan antar gatra didalam keseluruhan kehidupan nasional (Astagatra).
3.      Ketahanan di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lian dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan sebaliknya kekuatan dari salah satu atau beberapa gatra dapat didayagunakan untuk memperkuat gatra lainnya yang lemah, dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan.
4.      Ketahanan nasional Indonesia bukan merupakan suatau penjumlahan ketahanan segenap gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan yang integrative dari kondisi-kondisi dinamik kehidupan bangsa di bidang-bidang ideology, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan keamanan.


C.      Perwujudan Ketahanan Nasional Dalam Astagrata
1.      Ketahanan di Bidang Ideologi
Ketahanan di bidang ideologi bangsa Indonesia ditujukan untuk mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung membahayakan kelangsungan kehidupan Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan negara Indonesia.
Pelaksanaan : Untuk mencapai Ketahanan Nasional diperlukan penghayatan dan pengamalan Pancasila secara sungguh-sungguh dan benar sehingga Pancasila merupakan way of life bangsa Indonesia.



Dua macam pelaksanaan :
a)      Pelaksanaan obyektif
b)      Pelaksanan subyektif

2.      Ketahanan di bidang Politik
Sejak Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia telah mengenal dan mempraktekkan beberapa sistem politik. Mula-mula bangsa Indonesia mempraktekkan sistem Demokrasi Liberal, namun tidak dapat menghasilkan pemerintahan yang stabil. Kabinet silih berganti sebelum sempat melaksanakan programnya.
            Inilah sebabnya Indonesia tidak sempat menjalankan pembangunan, yang menimbulkan gagasan untuk melaksanakan sistem politik lain, dan akhirnya bangsa Indonesia menganut sistem Demokrasi Terpimpin. Akhirnya diusahakan untuk dilaksanakan sistem Demokrasi Pancasila. Walaupun belum terlaksana sepenuhnya, namun sistem tersebut telah dapat menghasilkan stabilitas dalam bidang politik.
            Demokrasi Pancasila berarti demokrasi atau kedaulatan rakyat yang didasari dan dijiwai oleh segenap sila Pancasila secara integratif, yang berarti bahwa dalam menggunakan hak-hak demokrasi haruslah selalu disertai dengan rasa tanggung jawab kepad Tuhan YME menurut keyakinan agama masing-masing, harus menjunjung tinggi nilai kemanusiaan sesuai martabat dan harkat manusia, menjamin dan memperkokoh persatuan bangsa, melaksanakan kerakyatan yang bermusyawarah/perwakilan dan harus memanfaatkan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
                 Demokrasi pancasila mengandung aspek-aspek sebagai berikut: formal, material, kaidah, tujuan, organisasi, dan semangat.
                 Hubungan luar negeri antara Indonesia dengan negara-negara lain dilaksanakan dengan memegang prinsip politik yang bebas aktif. Dasar-dasar pokok politik luar negeri Indonesia adalah :
a.       Politik luar negeri diabdikan untuk kepentingan nasional dan khususnya untuk kepentingan pembangunan
b.      Memurnikan kembali pelaksanaan politik luar negeri yang bebas aktif tetapi anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuknya.
c.       Turut mengambil bagian dalam usaha-usaha mewujudkan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, khususnya stabilitas di wilayah Asia Tenggara, tanpa mengurangi kemampuan kita untuk melaksanakan pembangunan nasional.

3.      Ketahanan di bidang Ekonomi
                 Bangsa Indonesia hendak mencapai masyarakat yang adil dan makmur dengan jalan Pembangunan Nasional.
                 Dalam melaksanakan pembangunan di bidang ekonomi banyak tantangan dan kesulitan yang harus diatasi, salah satunya terletak dalam struktur ekonomi Indonesia itu sendiri. Ada beberapa kelemahan yang melekat dalam struktur tersebut.
Pada saat ini struktur ekonomi Indonesia mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a.       Sebagian dari produksi nasional berasal dari sektor pertanian, yang banyak bergantung kepada keadaan alam
b.      Sebagian besar dari rakyat kita hidup dari sektor pertanian, yang baru dalam tingkat menggunakan teknologi sederhana
c.       Sebagian dari ekspor kita terdiri dari bahan-bahan mentah yang banyak dipengaruhi oleh perubahan keadaan dunia (conjuctuur gevoelig).

4.      Ketahanan di bidang Sosial Budaya
                 Kebudayaan itu berisi anasir pokok sebagai berikut : Sistem peralatan dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem dan organisasi kemasyarakatan, bahasa, sistem religi dan pandangan hidup, kesenian dan sistem pengetahuan.
                 Perlu diperhatikan gejala atau fenomena yang terutama terdapat dalam negara yang sedang berkembang, yaitu perubahan budaya (culture change).
                 Menurut Prof. Drs. Harsoyo perubahan sosial itu disebabkan oleh faktor-faktor fisika geografis, biologis, teknologi, dan cultural, namun yang memegang peranan besar adalah faktor ekonomi dan kebudayaan. Hal ini disebabkan karena perubahan teknologi dan kebudayaan berjalan makin cepat. Yang paling banyak menimbulkan perubahan adalah faktor yang datangnya dari luar, maka perlu dapat perhatian khusus.
                 Tidak semua kebudayaan yang datang dari luar adalah jelek. Tapi, kita harus waspada terhadap pengaruh dari luar yang dapat membahayakan atau merusak kepribadian bangsa Indonesia.
                 
5.      Ketahanan di bidang Pertahanan-Keamanan
Yang dimaksud dengan Hankamnas dalam Kepres No. 791-969 dinyatakan bahwa : Dalam rangka Pemerintahan Umum Negara Republik Indonesia, fungsi Pertahanan-Keamanan Nasional, yang selanjutnya disingkat Hankamnas, merupakan salah satu fungsi utama Pemerintah Negara yang khusus ditujukan kepada tercapainya keamanan bangsa dan Pancasila, baik dalam aspek Nasional maupun Internasional.

Adapun pemahaman lain tentang perwujudan ketahanan nasional dalam astagrata yaitu : Indonesia merupakan landasan konseptual strategis bagisuatu bangsanya dapat dicapai melalui peningkatan pemahaman pentingnya memper-kokoh nilai-nilai persatuan dan kesatuanbangsa.
Dengan berbagai tindakan nyata bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia dengan cara:
1.      Pemulihan dan peningkatan pemahaman masyarakat Indonesia terhadap nilai-nilai dasar semangat perasatuan dan kesatuan bangsa.
2.      Menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap semboyan makna Bhinneka Tunggal Eka dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3.      Mengimplementasikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara, dalam kehidupan sehari-hari.
4.      Menciptakan dinamika kehidupan yang harmonis dengan model pemetaan sistem kehidupan nasional bangsa Indonesia melalui pemahaman dan pengelolaan gatra alamiah dan gatra sosial untuk memperkokoh ketahanan nasional Indonesia.



PENUTUP

A.      Kesimpulan
Negara Indonesia sebagai suatu negara memiliki letak geografis yang sangat strategis di Asia Tenggara. Oleh karena itu di kawasan Asia tenggara Indonesia memiliki posisi yang sangat penting, sehingga tidak menutup kemungkinan di era global dewasa ini menjadi perhatian banyak negara di dunia.  Berdasarkan peranan dan posisi negara Indonesia, maka tidak menutup kemungkinan akan merupakan ajang perebutan kepentingan kekuatan trasnasional, oleh karena itu sebagai suatu negara, Indonesia harus memperhatikan dan mengembangkan ketahanan nasional

B.       Saran dan Kritik
Dalam penyusunan makalah ini tentunya banyak kesalahan yang perlu di perbaiki, oleh karena itu kami membutuhkan saran dan kritikan pembaca. Dan semoga dapat membawa manfaat bagi kita semua. Amin.

No comments:

Tinggalkan Komentar Anda Terimakasih

SKRIPSI MAHASISWA S1 KESEHATAN MASYARAKAT

  BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Perlindungan terhadap anak pada suatu masyarakat bangsa merupakan tolak ukur peradaban ban...