iklan

Saturday, November 23, 2013

Obat Uteratonika



OBAT UTERATONIKA

BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Pengertian
Uterotonik adalah  zat yang meningkatkan kontraksi uterus. Uterotonik banyak digunakan untuk induksi, penguatan persalinan, pencegahan serta penanganan perdarahan post partum, pengendapan perdarahan akibat abortus inkompletikus dan penanganan aktif pada Kala persalinan.Pemberian obat uterotonik adalah salah satu upaya  untuk mengatasi pendarahan pasca persalinan atau setelah lahirnya plasenta. Namun, pemberian obat ini sama sekali tidak dibolehkan sebelum bayi lahir. Keuntungan pemberian uterotonika ini adalah untuk mengurangi perdarahan kala III dan mempercepat lahirnya plasenta. Karena itu, pemberian pencegahan dapat diberikan pada setiap persalinan atau bila ada indikasi tertentu.  Indikasi yang dimaksud, adalah hal-hal yang dicurigai akan menimbulkan perdarahan pasca persalinan. Yaitu:
Riwayat persalinan yang kurang baik, misalnya:
1.      Riwayat perdarahan pada persalinan yang terdahulu.
2.      Grande multipara (lebih dari empat anak).
3.      Jarak kehamilan yang dekat (kurang dari dua tahun).
4.      Bekas operasi Caesar.
5.      Pernah abortus (keguguran) sebelumnya.
Bila terjadi riwayat persalinan kurang baik, ibu sebaiknya melahirkan dirumah sakit, dan jangan di rumah sendiri. Hasil pemeriksaan waktu bersalin, misalnya:
  1. Persalinan/kala II yang terlalu cepat, sebagai contoh setelah ekstraksi vakum, forsep.
  2. Uterus terlalu teregang, misalnya pada hidramnion, kehamilan kembar, anak besar.
  3. Uterus yang kelelahan, persalinan lama.
  4. Uterus yang lembek akibat narkosa.
  5. Inersia uteri primer dan sekunder.
Obat-obatan yang dipakai untuk pencegahan adalah Oksitosin dan Ergometrin. Caranya, disuntikkan intra muskuler atau intravena (bila diinginkan kerja cepat), setelah anak lahir.


2.2   Macam – macam obat uterotonika
  1. Alkaloid ergot
Sumber : jamur gandum clavikus purpurea
Berdasarkan efek dan struktur kimia alkaloid ergot dibagi menjadi 3 :
a.       Alkaloid asam amino (ergotamin)
Merupakan obat yang paling kuat dari kelompok alkaloid asam amino
b.      Derivat dihidro alkaloid asam amino (dihiro ergotamin)
c.       Alkaloid amin

2.      Oksitosin
 Pengertian
Oksitosin merupakan hormone peptide yang disekresi olah pituitary posterior yang menyebabkan ejeksi air susu pada wanita dalam masa laktasi. Oksitosin diduga berperan pada awal kelahiran.

3.      Misoprostol / Prostagladin
  Pengertian
Misoprostol adalah suatu analog prostaglandin Elsintetik yang menghambat sekresi asam lambung dan nmenaikkan proteksi mukosa lambung.


2.3   Cara kerja obat uterotonika
  1. Alkaloid ergot
Ø  Mempengaruhi otot uterus berkontraksi terus-menerus sehingga memperpendek kala III (kala uri).
Ø  Menstimulsi otot-otot polos terutama dari pembuluih darah perifer dan rahim.
Ø  Pembuluh darah mengalami vasokonstriksi sehingga tekanan darah naik dan terjadi efek oksitosik pada kandungan mature.
  1. Oksitosin
Bersama dengan faktor-faktor lainnya oksitosin memainkan peranan yang sangat penting dalam persalinan dan ejeksi ASI. Oksitosin bekerja pada reseptor oksitosik untuk menyebabkan :
1.      Kontraksi
uterus pada kehamilan aterm yang terjadi lewat kerja langsung pada
otot polos maupun lewat peningkatan produkdsi prostaglandin
2.       Konstriksi
pembuluh darah umbilicus
3.      Kontraksi
sel-sel miopital ( refleks ejeksi ASI ) .Oksitosin bekerja pada reseptor hormone antidiuretik ( ADH )* untuk menyebabkan :
a.       Peningkatan atau penurunan yang mendadak pada tekanan darah 9 diastolik ) karena terjadinya vasodilatasi
b.      Retensin air
Catatan
Oksitosin dan hormone anti diuretic memiliki rumus bangun yang sangat mirip sehingga menjelaskan mengapa fungsi kedua substansi ini saling tumpang tindih

Kerja oksitosin yang lain meliputi :
1.          Kontraksi tuba falopi untuk membantu pengangkutan sperma,; luteolitis (involusi korpus luteum );
2.          Peranan neurotransmitter yang lain dalam system saraf pusat.
3.          Oksitosin disintesis dalam hipotalamus, kelenjar gonad, plasenta dan uterus. Muylai dari usia kehamilan 32 minggu danselanjutnya, konsentrasi oksitosin dan demikian pula aktifitas uterus akan lebih tinggi pada malam harinya ( Hirst et al, 1993 ).


Pelepasan oksitosin endogenus ditingkatkan oleh:
a.       Persalinan
b.      Stimulasi serviks vagina atau parudara
c.       Estrogen yang beredar dalam darah
d.      Peningkatan osmolalitas / konsentrasi plasma
e.       Volume carian yang rendah dalam sirkulasi darah
f.       Stress.
Stres dalam persalinan dapat memacu partus presipitatus yang dikenal dengan istilah refleks ejeksi fetus. Stress yang disebabkan oleh tangisan bayi akan menstimulasi produksi ASI.

Pelepasan oksitosin disupresi oleh :
1.      Alcohol
2.      Relaksin
3.      Penurunan osmolalitas plasma
4.      Volume cairan yang tinggi dalam sirkulasi darah ( Graves, 1996 )

  1. Misoprostol / Prostagladin
Setelah penggunaan oral misprostol diabsobrsi secara ekstensif dan cepat dide-esterifikasi menjadi obat aktif : asam misoprostol.Kadar puncak serum asam misoprostol direduksi jika misoprostol diminum bersama makanan.

2.4   Indikasi dan kontra indikasi
  1. Alkaloid ergot
    1. Indikasi
Ø  Oksitosik : Sebagai stimultan uterus pada perdarahan paska persalinan atau paska abortus, yaitu :
·         Induksi partus aterm
·         Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan.
·         Merangsang konstraksi setelah operasi Caesar/operasi uterus lainnya
·         Induksi abortus terapeutik
·         Uji oksitoksin

    1. Kontra Indikasi
Persalinan kala I dan II
o   Hipersensitif
o   Penyakit vascular
o   Penyakit jantung parah
o   Fungsi paru menurun
o   Fungsi hati dan ginjal menurun
o   Hipertensi yang parah
o   Eklampsi
  1. Oksitosin
a.      Indikasi
1.       Indikasi oksitosik.
2.      Induksi partus aterm
3.      Mengontrol perdarahan dan atuni uteri pasca persalinan
4.      Merangsang konstraksi uterus setelah operasi Caesar
5.      Uji oksitoksik
6.      Menghilangkan pembengkakan payudara.

b.     Kontra Indikasi
Kontraksi uterus hipertonik
·         Distress janin
·         Prematurisasi
·         Letak bayi tidak normal
·         Disporposi sepalo pelvis
·         Predisposisi lain untuk pecahnya rahim
·         Obstruksi mekanik pada jalan lahir
·         Preeklamsi atau penyakit kardiovaskuler dan terjadi pada ibu hamil yang berusia 35 tahun
·         Resistensi dan mersia uterus
·         Uterus yang starvasi
·         Gawat janin

  1. Misopropil / Prostagladin
a.      Indikasi
·         Induksi partus aterm
·         Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan
·         Merangsang kontraksi uterus post sc atau operasi uterus lainya
·         Induksi abortus terapeutik
·         Uji oksitosin
·         Menghilangkan pembengkakan mamae
b.      Kontra indikasi
Untuk proteksi GI, misoprostol dikontraindikasikan pada kehamilan karena resiko aborsi. Pasien-pasien harus diberi tahu untuk tidak memberikan misoprostol kepada orang lain. Pasien pasien yang menerima terapiu jangka lama AINSS untuk reumotoid arthritis, misoprostol 200µg qid lebih baik daripada antagonis reseptor H2 atau sukralfat dalam mencegah gastric ulcer yang induksinya oleh AINS. Walaupun demikian misoprostol tidak menghilangkan nyeri G1 atau rasa tidak enak yang dihubungkan dengan pengunaan AINS.

2.5   Dosis yang digunakan
1.      Alkaloid ergot
a.      Oral: mulai kerja setelah sepuluh menit
b.      Injeksi: intravena mulai kerja 40 detik
c.       IM : mulai kerja 7-8 menit. Hal ini lebih menguntungkan karena efek samping lebih sedikit.
 Dosis :
Oral 0,2-0,4 mg , 2-4 kali sehari selama 2 hari
IV / IM 0,2 mg , IM boleh diulang 2–4 jam bila perdarahan hebat.
Contoh obat
Nama generic : metal ergometrin, metal ergometrina, hydrogen maleat
Nama paten : methergin, met6hernial, methorin, metilat, myomergin.

2.      Oksitosin
Untuk induksi persalinan intravena 1-4 m U permenit dinaikkan menjadi 5-20 m U / menit sampai terjadi pola kontraksi secara fisiologis. Untuk perdarahan uteri pasca partus, ditambahkan 10-40 unit pada 1 L dari 5 % dextrose, dan kecepatan infuse dititrasi untuk mengawasi terjadinya atonia uterus. Kemungkinan lain adalah, 10 unit dapat diberikan secara intramuskuler setelah lahirnya plasenta. Untuk menginduksi pengaliran susu, 1satu tiupan ( puff ) disemprotkan ke dalam tiap lubang hidung ibu dalam posisi duduk 2-3 menit sebelum menyusui.

Contoh obat
Tablet oksitosina Pitosin tablet (PD)


3.      Marsopropil / Prostagladin
Peroral untuk proteksi GI selama terapi AINS : 200 µgqid. Diberiksan bersama makanan, jika dosis ini tidak ditolerir : 100µg qid dapat digunakan. Bentuk sediaan : tablet 100,200µg. Misoprostol juga tersedia dalam kombinasi dengan diklofenak.
Contoh obat
Misoprostol Tablet : Gastrul isi : misoprostol 200 mcg / tablet.

2.6    Efek samping dan cara mengatasinya
1.      Alkaloid ergot
a.      Efek samping
Farmakokinetik :
·         Ergotamin diabsorbsi lambat dan tidak sempurna di saluran cerna
·         Kadar puncak plasma dicapai setelah 2 jam
·         Pemberian kofein akan meningkatkan kadar puncak plasma → 2 kali lipat
·         Dosis ergotamin IM → 1/10 dosis oral → absorbsi di tempat suntikan lambat →reaksi perlu waktu 20 menit
·         Dosis ergotamin IV → ½ dosis IM → efek perangsangan uterus setelah 5 menit
·         Ekskresi ergotamin melalui: empedu → sedikit yang melalui urine
·         Pada pemberian oral → bromokriptin diabsorbsi lebih baik drpd ergotamin, dan dieliminasi lebih lambat
·         Ekskresi 90% melalui empedu
Farmakodinamik :
·         Efeknya sebanding dengan dosis yang diberikan.
·         Kepekaan uterus terhadap alkaloid ergot bervariasi tergantung maturitas dan umur kehamilan.
·         Ergotamin dan alkaloid sejenis menimbulkan vasokonstriksi dan merusak endotel kapiler.
·         Ergotamine efektif mengurangi gejala migren melalui pengurangan amplitude pulsasi arteri karotis eksterna terjadi penguranan aliran darah arteri basiler.
Efek pada uterus :
1.      Dosis kecil menyebabkan kontraksi, dosis besar menyebabkan tetani
2.      Kepekaan uterus tergantung maturitas dan kehamilan
3.      Semua alkaloid ergot → meningkatkan kontraksi uterus secara nyata
Efek pada kardiovaskuler :
1.      Menyebabkan vasokontriksi perifer
2.      Pembendungan dan trombosis pada gangren dapat terjadi akibat vasokontriksi
Efek samping :
1.      Ergotamine merupakan ergotamin merupakan alkaloid yang paling toksik.2.
2.       Dosis besar dapat menyebabkan : mual, muntah, diare, gatal, kulit dingin, nadi lemah dan cepat, bingung dan tidak sadar
3.      Dosis keracunan fatal: 26 mg per oral selama beberapa hari, atau dosis tunggal 0,5-1,5 mg parenteral
4.      Gejala keracunan kronik: perubahan peredaran darah ( tungkai bawah, paha, lengan dan tangan jadi pucat), nyeri otot, denyut nadi melemah, gangren, angina pectoris, bradikardi, penurunan atau kenaikan tekanan darah
5.      Keracunan biasanya disebabkan: takar lajak dan peningkatan sensitivitas

2.      Oksitosin
a.     Efek samping
Efek pada Uterus:
·         Merangsang frekuensi dan kontraksi uterus
·         Efek pada uterus menurun jika estrogen menurun
·         Uterus imatur kurang peka thd oksitosin
·         Infus oksitoksin perlu diamati → menghindari tetani → respon uterus meningkat 8 x lipat pada usia kehamilan 39 minggu
                  Efek pada mamae:
·         Menyebabkan kontraksi otot polos mioepitel → susu mengalir (ejeksi susu)
·         Sediaan oksitosin berguna untuk memperlancar ejeksi susu, serta mengurangi pembengkakan payudara pasca persalinan


Efek Kardiovaskuler:
·         Relaksasi otot polos pembuluh darah (dosis besar)
·         Penurunan tekanan sistolik, warna kulit merah, aliran darah ke ekstremitas menurun, takikardi dan curah jantung menurun

Farmakokinetik
·         Hasil baik pada pemakaian parenteral
·         Cepat diabsorbsi oleh mukosa mulut → Efektif untuk pemberian tablet isap
·         Selama hamil ada peningkatkan enzim Oksitosinase atau sistil aminopeptidase → berfungsi mengaktifkan oksitoksin → enzim tersebut berkurang setelah melahirkan, diduga dibuat oleh plasenta
·         Absorpsi: baik lewat mukosa hidung
·         Distribusi: PP rendah
·         Metabolisme: t ½ 1 – 9 menit
·         Eliminasi: ginjal

Farmakodinamik:
·         IM: mula 3 – 5 menit, P: TD, L: 2 – 3 jam
·         IV: M: segera, P: TD, L: 1 jam
·         Inhal: M: menit, P: TD, L: 20 menit

Efek :
·         Efek terapeutik: induksi persalianan, mengeluarkan ASI
·         Efek samping: hipo/hipertensi, mual, muntah, konstipasi, berkurangnya aliran darah uterus, ruam kulit, anoreksia
·         Reaksi merugikan: kejang, intoksikasi air, perdarahan intrakranial, disritmia, asfiksia, janin: ikterus, hipoksia

3.      Misopropil / Prostagladin
a.     Efek samping
·         Dapat menyebabkan kontraksi uterin
·         Diare dilaporkan terjadi dalam 2 minggu pada terapi inisiasi dalam 14-40 % pasien dengan AINS yang menerima 800µg / hari. Diare biasanya akan membaik dalam kurang lebih satu minggu terapi. Wanita-wanita yang menggunaklan misoprostol kadang-kadang mengalami gangguan ginekologi termasuk kram atau perdarahan vaginal.
Sebagai konsumen kesehatan, Anda sendirilah yang harus waspada terhadap potensi efek samping obat. Beberapa tips berikut dapat menjadi panduan Anda :
1. Baca dosis dan aturan pakainya.
Setiap obat berbeda kekuatannya. Bacalah dosis obat dengan cermat ketika Anda akan mengkonsumsinya. Bila dokter menyarankan setengah tablet, jangan mengubahnya sendiri karena Anda merasa kekuatannya kurang. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum melakukannya. Tanyakan juga ke dokter atau apoteker bila Anda akan menggerus atau memecah tablet. Beberapa jenis obat harus ditelan secara utuh.
2. Lihat tanda peringatan.
Beberapa obat berpengaruh terhadap kemampuan Anda berkendara atau mengoperasikan mesin. Bila Anda meminumnya, Anda harus berhenti berkendara atau menjalankan mesin agar tidak mengalami kecelakaan. Obat-obatan ini memiliki tanda peringatan segitiga merah di labelnya.
3. Ketahui efek samping obat.
Sejumlah obat memiliki potensi efek samping. Beberapa obat penenang, obat anti hipertensi dan obat anti epilepsi, misalnya, dapat menimbulkan impotensi. Anda juga harus waspada terhadap potensi efek samping obat berikut:
·         Obat antikoagulan warfarin -> perdarahan
·         Obat penurun kolesterol simvastatin dan atorvastatin -> masalah otot
·         Obat anti peradangan ibuprofen -> perdarahan
·         Obat penenang diazepam-> menekan kerja sistem saraf pusat
·         Obat diuretik furosemide -> ketidakseimbangan garam dalam tubuh
·         Obat penenang citalopram -> sindrom serotonin seperti sakit kepala, kejang otot, kecemasan, bingung dan berkeringat.
Bila Anda curiga obat yang Anda minum menyebabkan efek samping, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
4. Jangan sembarangan memberikan obat bebas kepada anak.
Jangan memberikan obat bebas kepada anak kecuali labelnya secara spesifik menyebutkan boleh dikonsumsi anak-anak. Anak-anak bukanlah orang dewasa berukuran kecil. Mereka memiliki sensitivitas dan daya respon yang berbeda terhadap obat sehingga tidak semua obat untuk dewasa dapat diberikan kepada anak.
5. Bacalah kandungan isi dan tanggal daluwarsa obat.
Banyak obat bebas yang memiliki nama atau merek berbeda-beda namun kandungannya sama. Pastikan Anda tidak mengkonsumsi obat yang sama dalam kemasan merek yang berbeda untuk menghindari overdosis.
6. Beritahu dokter bila Anda:
·         sedang hamil atau menyusui
·         alergi terhadap obat tertentu
·         memiliki diabetes, penyakit ginjal atau liver
·         sedang meminum obat lain atau suplemen/herbal
·         sedang menjalani diet khusus
Obat-obatan tertentu tidak cocok untuk orang dengan kondisi tertentu. Obat juga dapat berinteraksi dengan obat lain, makanan dan suplemen tertentu. Dokter perlu mengetahui kondisi Anda agar dapat meresepkan obat yang aman.
7. Mintalah dokter mengevaluasi pengobatan jangka panjang Anda.
Bila Anda memiliki penyakit kronis seperti penyakit jantung atau hipertensi, Anda perlu mengkonsumsi obat tertentu secara terus-menerus dalam jangka panjang. Obat yang Anda minum seringkali perlu diselangi obat lain agar tidak memberikan efek negatif yang merugikan kesehatan.

Tinggalkan Komentar Anda Terimakasih

SKRIPSI MAHASISWA S1 KESEHATAN MASYARAKAT

  BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Perlindungan terhadap anak pada suatu masyarakat bangsa merupakan tolak ukur peradaban ban...