iklan

Thursday, November 7, 2013

Kompetensi 4 dan 5 pada Pelayanan Dasar Kebidanan



BAB I
PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG
Persalinan adalah proses alamiah yang sudah digariskan Tuhan pada kaum ibu dan tentunya tiap ibu ingin dapat melahirkan secara normal.
Setelah kehamilan mencapai aterm secara alamiah tubuh mempersiapkan diri untuk proses kelahiran. Tubuh mulai menunjukan tanda-tnda persalinan, seperti adanya rasa mulas yang sering dan tratur, keluar lender, darah dan air ketuban. Fase pengeluaran bayi telah didesain lubang vagina yang sempit serta ada beberapa tahapan atau mekanisme persalinan normal.
Adapaun sembilan kompetensi dasar bidan yang harus dipahami oleh setiap bidan dalam melakukan peraktik kebidanannya

B.        RUMUSAN MASALAH
Apa saja isi dari kompetensi dasar bidan dan tertutama yang akan kompetensi 4 dan kompetensi 5?

C.     TUJUAN
Untuk dapat memahami kompetensi dasar bidan terutama kompetensi 4 dan kompetensi 5.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kompetensi ke-4 
Asuhan selama persalinan dan kelahiran : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir.

Pengetahuan Dasar
1.      Fisiologi persalinan.
2.      Anatomi tengkorak janin, diameter yang penting dan penunjuk.
3.      Aspek psikologis dan cultural pada persalinan dan kelahiran.
4.      Indikator tanda-tanda mulai persalinan.
5.      Kemajuan persalinan normal dan penggunaan partograf atau alat serupa.
6.      Penilaian kesejahteraan janin dalam masa persalinan.
7.      Penilaian kesejahteraan ibu dalam masa persalinan.
8.      Proses penurunan janinmelalui pelvic selama persalinan dan kelahiran.
9.      Pengelolaan dan penatalaksanaan persalinan dengan kehamilan normal dan ganda.
10.  Pemberian kenyamanan dalam persalinan, seperti: kehadiran keluarga pendamping,pengaturan posisi, hidrasi, dukungan moril, pengurangan nyeri tanpa obat.
11.  Transisi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus.
12.  Pemenuhan kebutuhan fisik bayi baru lahir meliputi pernapasan, kehangatan dan memberikan ASI/PASI, eksklusif 6 bulan.
13.  Pentingnya pemenuhan kebutuhan emosional bayi baru lahir, jika memungkinkan antara lain kontak kulit langsung, kontak mata antar bayi dan ibunya bila dimungkinkan.
14.  Mendukung dan meningkatkan pemberian ASI eksklusif.
15.  Manajemen fisiologi kala III.
16.  Memberikan suntikan intra muskuler meliputi: uterotonika, antibiotika dan sedative.
17.  Indikasi tindakan kedaruratan kebidanan seperti: distosia bahu, asfiksia neonatal, retensio plasenta, perdarahan karena atonia uteri dan mengatasi renjatan.
18.  Indikasi tindakan operatif pada persalinan misalnya gawat janin, CPD.
19.  Indikator komplikasi persalinan : perdarahan, partus macet, kelainan presentasi, eklamsia kelelahan ibu, gawat janin, infeksi, ketuban pecah dini tanpa infeksi, distosia karena inersiateri primer, post term dan pre term serta tali pusat menumbung.
20.  Prinsip manajemen kala III secara fisiologis.
21.  Prinsip manajemen aktif kala III.


Pengetahuan Tambahan
1.      Penatalaksanaan persalinan dengan malpresentasi.
2.      Pemberian suntikan anestesi local.
3.      Akselerasi dan induksi persalinan.

Keterampilan Dasar
1.      Mengumpulkan data yang terfokus pada riwayat kebidanan dan tanda-tanda vital ibu pada persalinan sekarang.
2.      Melaksanakan pemeriksaan fisik yang terfokus.
3.      Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap untuk posisi dan penurunan janin.
4.      Mencatat waktu dan mengkaji kontraksi uterus (lama, kekuatan dan frekuensi).
5.      Melakukan pemeriksaan panggul (pemeriksaan dalam) secara lengkap dan akurat meliputipembukaan, penurunan, bagian terendah, presentasi, posisi keadaan ketuban, dan proporsi panggul dengan bayi.
6.      Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan menggunakan partograph.
7.      Memberikan dukungan psikologis bagi wanita dan keluarganya.
8.      Memberikan cairan, nutrisi dan kenyamanan yang kuat selama persalinan.
9.      Mengidentifikasi secara dini kemungkinan pola persalinan abnormal dan kegawat daruratan dengan intervensi yang sesuai dan atau melakukan rujukan dengan tepat waktu.
10.  Melakukan amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm sesuai dengan indikasi.
11.  Menolong kelahiran bayi dengan lilitan tali pusat.
12.  Melakukan episiotomi dan penjahitan, jika diperlukan.
13.  Melaksanakan manajemen fisiologi kala III.
14.  Melaksanakan manajemen aktif kala III.
15.  Memberikan suntikan intra muskuler meliputi uterotonika, antibiotika dan sedative.
16.  Memasang infus, mengambil darah untuk pemeriksaan hemoglobin (HB) dan hematokrit (HT).
17.  Menahan uterus untuk mnecegah terjadinya inverse uteri dalam kala III.
18.  Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya.
19.  Memperkirakan jumlah darah yang keluar pada persalinan dengan benar.
20.  Memeriksa robekan vagina, serviks dan perineum.
21.  Menjahit robekan vagina dan perineum tingkat II.
22.  Memberikan pertolongan persalinan abnormal : letak sungsang, partus macet kepada di dasar panggul, ketuban pecah dini tanpa infeksi, post term dan pre term.
23.  Melakukan pengeluaran, plasenta secara manual.
24.  Mengelola perdarahan post partum.
25.  Memindahkan ibu untuk tindakan tambahan/kegawat daruratan dengan tepat waktu sesuai indikasi.
26.  Memberikan lingkungan yang aman dengan meningkatkan hubungan/ikatan tali kasih ibu dan bayi baru lahir.
27.  Memfasilitasi ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan mendukung ASI eksklusif.
28.  Mendokumentasikan temuan-temuan yang penting dan intervensi yang dilakukan.

Keterampilan Tambahan
1.      Menolong kelahiran presentasi muka dengan penempatan dan gerakan tangan yang tepat.
2.      Memberikan suntikan anestesi local jika diperlukan.
3.      Melakukan ekstraksi forcep rendah dan vacum jika diperlukan sesuai kewenangan.
4.      Mengidentifikasi dan mengelola malpresentasi, distosia bahu, gawat janin dan kematian janin dalam kandungan (IUFD) dengan tepat.
5.      Mengidentifikasi dan mengelola tali pusat menumbung.
6.      Mengidentifikasi dan menjahit robekan serviks.
7.      Membuat resep dan atau memberikan obat-obatan untuk mengurangi nyeri jika diperlukan sesuai kewenangan.
8.      Memberikan oksitosin dengan tepat untuk induksi dan akselerasi persalinan dan penanganan perdarahan post partum.

B.        Kompetensi ke-5
Asuhan pada ibu nifas dan menyusui : Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan mneyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.

Pengetahuan Dasar
1.      Fisiologis nifas.
2.      Proses involusi dan penyembuhan sesudah persalinan/abortus.
3.      Proses laktasi/menyusui dan teknik menyusui yang benar serta penyimpangan yang lazim terjadi termasuk pembengkakan payudara, abses, masitis, putting susu lecet, putting susu masuk.
4.      Nutrisi ibu nifas, kebutuhan istirahat, aktifitas dan kebutuhan fisiologis lainnya seperti pengosongan kandung kemih.
5.      Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir.
6.      Adaptasi psikologis ibu sesudah bersalin dan abortus.
7.      “Bonding & Atacchment” orang tua dan bayi baru lahir untuk menciptakan hubungan positif.
8.      Indikator subinvolusi: misalnya perdarahan yang terus-menerus, infeksi.
9.      Indikator masalah-masalah laktasi.
10.  Tanda dan gejala yang mengancam kehidupan misalnya perdarahan pervaginam menetap, sisa plasenta, renjatan (syok) dan pre-eklamsia post partum.
11.  Indikator pada komplikasi tertentu dalam periode post partum, seperti anemia kronis, hematoma vulva, retensi urine dan incontinetia alvi.
12.  Kebutuhan asuhan dan konseling selama dan konseling selama dan sesudah abortus.
13.  Tanda dan gejala komplikasi abortus.

Keterampilan Dasar
1.      Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang terfokus, termasuk keterangan rinci tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.
2.      Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada ibu.
3.      Pengkajian involusi uterus serta penyembuhan perlukaan/luka jahitan.
4.      Merumuskan diagnosa masa nifas.
5.      Menyusun perencanaan.
6.      Memulai dan mendukung pemberian ASI eksaklusif.
7.      Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu meliputi perawatan diri sendiri, istirahat, nutrisi dan asuhan bayi baru lahir.
8.      Mengidentifikasi hematoma vulva dan melaksanakan rujukan bilamana perlu.
9.      Mengidentifikasi infeksi pada ibu, mengobati sesuai kewenangan atau merujuk untuk tindakan yang sesuai.
10.  Penatalaksanaan ibu post partum abnormal: sisa plasenta, renjatan dan infeksi ringan.
11.  Melakukan konseling pada ibu tentang seksualitas dan KB pasca persalinan.
12.  Melakukan konseling dan memberikan dukungan untuk wanita pasca persalinan.
13.  Melakukan kolaborasi atau rujukan pada komplikasi tertentu.
14.  Memberikan antibiotika yang sesuai.
15.  Mencatat dan mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan.

Keterampilan Tambahan
1.      Melakukan insisi pada hematoma vulva.



BAB III
KESIMPULAN

Kompetensi ke-4 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap tehadap budaya setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawat daruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayi baru lahir.
Kompetensi ke-5 : Bidan dapat memberikana suhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi serta tanggap terhadap budaya setempat.



DAFTAR PUSTAKA

Sholihah, 2009, standar kompetensi bidan, http://bidankusholihah.blogspot.com/2009/04/standar-kompetensi-bidan.html., 4 november 2013.
Annisaul Qowimah, 2010. Definisi Fisiologi Persalinan, http://annisaulqowimah.blogspot.com/p/definisi-fisiologi.html, 4 November 2013.

No comments:

Tinggalkan Komentar Anda Terimakasih

SKRIPSI MAHASISWA S1 KESEHATAN MASYARAKAT

  BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Perlindungan terhadap anak pada suatu masyarakat bangsa merupakan tolak ukur peradaban ban...