OBAT UTERATONIKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Uterotonik adalah zat yang
meningkatkan kontraksi uterus. Uterotonik banyak digunakan untuk induksi,
penguatan persalinan, pencegahan serta penanganan perdarahan post partum,
pengendapan perdarahan akibat abortus inkompletikus dan penanganan aktif pada
Kala persalinan.Pemberian obat uterotonik adalah salah satu upaya untuk
mengatasi pendarahan pasca persalinan atau setelah lahirnya plasenta. Namun,
pemberian obat ini sama sekali tidak dibolehkan sebelum bayi lahir. Keuntungan
pemberian uterotonika ini adalah untuk mengurangi perdarahan kala III dan
mempercepat lahirnya plasenta. Karena itu, pemberian pencegahan dapat diberikan
pada setiap persalinan atau bila ada indikasi tertentu. Indikasi yang
dimaksud, adalah hal-hal yang dicurigai akan menimbulkan perdarahan pasca
persalinan. Yaitu:
Riwayat persalinan yang kurang
baik, misalnya:
1.
Riwayat perdarahan pada persalinan yang terdahulu.
2.
Grande multipara (lebih dari empat anak).
3.
Jarak kehamilan yang dekat (kurang dari dua tahun).
4.
Bekas operasi Caesar.
5.
Pernah abortus (keguguran) sebelumnya.
Bila terjadi riwayat persalinan kurang
baik, ibu sebaiknya melahirkan dirumah sakit, dan jangan di rumah sendiri.
Hasil pemeriksaan waktu bersalin, misalnya:
- Persalinan/kala II yang terlalu cepat, sebagai contoh setelah ekstraksi vakum, forsep.
- Uterus terlalu teregang, misalnya pada hidramnion, kehamilan kembar, anak besar.
- Uterus yang kelelahan, persalinan lama.
- Uterus yang lembek akibat narkosa.
- Inersia uteri primer dan sekunder.
Obat-obatan yang dipakai untuk
pencegahan adalah Oksitosin dan Ergometrin. Caranya, disuntikkan intra muskuler
atau intravena (bila diinginkan kerja cepat), setelah anak lahir.
2.2 Macam – macam obat uterotonika
- Alkaloid ergot
Sumber : jamur
gandum clavikus purpurea
Berdasarkan efek
dan struktur kimia alkaloid ergot dibagi menjadi 3 :
a. Alkaloid asam amino (ergotamin)
Merupakan obat
yang paling kuat dari kelompok alkaloid asam amino
b. Derivat
dihidro alkaloid asam amino (dihiro ergotamin)
c. Alkaloid amin
2.
Oksitosin
Pengertian
Oksitosin merupakan hormone
peptide yang disekresi olah pituitary posterior yang menyebabkan ejeksi air
susu pada wanita dalam masa laktasi. Oksitosin diduga berperan pada awal
kelahiran.
3.
Misoprostol
/ Prostagladin
Pengertian
Misoprostol adalah suatu analog
prostaglandin Elsintetik yang menghambat sekresi asam lambung dan nmenaikkan
proteksi mukosa lambung.
2.3 Cara kerja obat uterotonika
- Alkaloid ergot
Ø Mempengaruhi otot uterus
berkontraksi terus-menerus sehingga memperpendek kala III (kala uri).
Ø Menstimulsi otot-otot polos
terutama dari pembuluih darah perifer dan rahim.
Ø Pembuluh
darah mengalami vasokonstriksi sehingga tekanan darah naik dan terjadi efek
oksitosik pada kandungan mature.
- Oksitosin
Bersama dengan faktor-faktor lainnya
oksitosin memainkan peranan yang sangat penting dalam persalinan dan ejeksi
ASI. Oksitosin bekerja pada reseptor oksitosik untuk menyebabkan :
1. Kontraksi
uterus pada kehamilan aterm yang terjadi lewat kerja langsung pada
otot polos maupun lewat peningkatan produkdsi prostaglandin
uterus pada kehamilan aterm yang terjadi lewat kerja langsung pada
otot polos maupun lewat peningkatan produkdsi prostaglandin
2. Konstriksi
pembuluh darah umbilicus
pembuluh darah umbilicus
3. Kontraksi
sel-sel miopital ( refleks ejeksi ASI ) .Oksitosin bekerja pada reseptor hormone antidiuretik ( ADH )* untuk menyebabkan :
sel-sel miopital ( refleks ejeksi ASI ) .Oksitosin bekerja pada reseptor hormone antidiuretik ( ADH )* untuk menyebabkan :
a. Peningkatan atau penurunan yang
mendadak pada tekanan darah 9 diastolik ) karena terjadinya vasodilatasi
b. Retensin air
Catatan
Oksitosin dan hormone anti diuretic
memiliki rumus bangun yang sangat mirip sehingga menjelaskan mengapa fungsi
kedua substansi ini saling tumpang tindih
Kerja oksitosin yang lain meliputi :
1. Kontraksi
tuba falopi untuk membantu pengangkutan sperma,; luteolitis (involusi korpus
luteum );
2. Peranan
neurotransmitter yang lain dalam system saraf pusat.
3. Oksitosin
disintesis dalam hipotalamus, kelenjar gonad, plasenta dan uterus. Muylai dari
usia kehamilan 32 minggu danselanjutnya, konsentrasi oksitosin dan demikian
pula aktifitas uterus akan lebih tinggi pada malam harinya ( Hirst et al, 1993
).
Pelepasan oksitosin endogenus
ditingkatkan oleh:
a.
Persalinan
b. Stimulasi serviks vagina atau parudara
c. Estrogen yang beredar dalam
darah
d. Peningkatan osmolalitas /
konsentrasi plasma
e. Volume carian yang rendah dalam
sirkulasi darah
f. Stress.
Stres
dalam persalinan dapat memacu partus presipitatus yang dikenal dengan istilah
refleks ejeksi fetus. Stress yang disebabkan oleh tangisan bayi akan
menstimulasi produksi ASI.
Pelepasan oksitosin disupresi oleh :
1. Alcohol
2. Relaksin
3. Penurunan
osmolalitas plasma
4. Volume cairan
yang tinggi dalam sirkulasi darah ( Graves, 1996 )
- Misoprostol / Prostagladin
Setelah penggunaan oral misprostol diabsobrsi secara
ekstensif dan cepat dide-esterifikasi menjadi obat aktif : asam
misoprostol.Kadar puncak serum asam misoprostol direduksi jika misoprostol
diminum bersama makanan.
2.4 Indikasi dan kontra indikasi
- Alkaloid ergot
- Indikasi
Ø Oksitosik
: Sebagai stimultan uterus pada perdarahan paska persalinan atau paska
abortus, yaitu :
· Induksi
partus aterm
· Mengontrol
perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan.
· Merangsang
konstraksi setelah operasi Caesar/operasi uterus lainnya
· Induksi abortus terapeutik
· Uji oksitoksin
- Kontra Indikasi
Persalinan kala I dan II
o
Hipersensitif
o
Penyakit
vascular
o
Penyakit jantung parah
o
Fungsi
paru menurun
o
Fungsi
hati dan ginjal menurun
o
Hipertensi
yang parah
o
Eklampsi
- Oksitosin
a. Indikasi
1. Indikasi
oksitosik.
2.
Induksi partus aterm
3. Mengontrol perdarahan
dan atuni uteri pasca persalinan
4. Merangsang konstraksi uterus setelah operasi Caesar
5. Uji oksitoksik
6. Menghilangkan pembengkakan payudara.
b. Kontra Indikasi
Kontraksi uterus hipertonik
·
Distress
janin
·
Prematurisasi
·
Letak
bayi tidak normal
·
Disporposi
sepalo pelvis
·
Predisposisi
lain untuk pecahnya rahim
·
Obstruksi
mekanik pada jalan lahir
·
Preeklamsi
atau penyakit kardiovaskuler dan terjadi pada ibu hamil yang berusia 35 tahun
·
Resistensi dan mersia uterus
·
Uterus
yang starvasi
·
Gawat
janin
- Misopropil / Prostagladin
a.
Indikasi
· Induksi partus aterm
· Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan
· Merangsang kontraksi uterus post sc atau operasi uterus lainya
· Induksi abortus terapeutik
· Uji oksitosin
· Menghilangkan pembengkakan mamae
b.
Kontra indikasi
Untuk proteksi GI, misoprostol
dikontraindikasikan pada kehamilan karena resiko aborsi. Pasien-pasien harus
diberi tahu untuk tidak memberikan misoprostol kepada orang lain. Pasien pasien
yang menerima terapiu jangka lama AINSS untuk reumotoid arthritis, misoprostol
200µg qid lebih baik daripada antagonis reseptor H2 atau sukralfat dalam
mencegah gastric ulcer yang induksinya oleh AINS. Walaupun demikian misoprostol
tidak menghilangkan nyeri G1 atau rasa tidak enak yang dihubungkan dengan
pengunaan AINS.
2.5 Dosis yang digunakan
1.
Alkaloid ergot
a.
Oral:
mulai kerja setelah sepuluh menit
b.
Injeksi:
intravena mulai kerja 40 detik
c.
IM :
mulai kerja 7-8 menit. Hal ini lebih menguntungkan karena efek samping lebih
sedikit.
Dosis :
Oral 0,2-0,4 mg , 2-4 kali sehari
selama 2 hari
IV / IM 0,2 mg , IM boleh diulang 2–4
jam bila perdarahan hebat.
Contoh obat
Nama generic : metal ergometrin, metal
ergometrina, hydrogen maleat
Nama paten :
methergin, met6hernial, methorin, metilat, myomergin.
2.
Oksitosin
Untuk induksi persalinan
intravena 1-4 m U permenit dinaikkan menjadi 5-20 m U / menit sampai terjadi
pola kontraksi secara fisiologis. Untuk perdarahan uteri pasca partus,
ditambahkan 10-40 unit pada 1 L dari 5 % dextrose, dan
kecepatan infuse dititrasi untuk mengawasi terjadinya atonia uterus.
Kemungkinan lain adalah, 10 unit dapat diberikan secara intramuskuler setelah lahirnya plasenta. Untuk menginduksi
pengaliran susu, 1satu tiupan ( puff ) disemprotkan ke dalam tiap lubang hidung
ibu dalam posisi duduk 2-3 menit sebelum menyusui.
Contoh obat
Tablet oksitosina Pitosin tablet
(PD)
3.
Marsopropil /
Prostagladin
Peroral untuk proteksi GI selama
terapi AINS : 200 µgqid. Diberiksan bersama makanan, jika dosis ini tidak ditolerir :
100µg qid dapat digunakan. Bentuk sediaan : tablet 100,200µg. Misoprostol juga
tersedia dalam kombinasi dengan diklofenak.
Contoh obat
Misoprostol Tablet : Gastrul isi
: misoprostol 200 mcg / tablet.
2.6 Efek samping dan cara mengatasinya
1.
Alkaloid ergot
a.
Efek samping
Farmakokinetik :
· Ergotamin diabsorbsi lambat dan tidak sempurna di saluran cerna
· Kadar puncak plasma dicapai setelah 2 jam
· Pemberian kofein akan meningkatkan kadar puncak plasma → 2 kali lipat
· Dosis ergotamin IM → 1/10 dosis oral → absorbsi di tempat suntikan
lambat →reaksi perlu waktu 20 menit
· Dosis ergotamin IV → ½ dosis IM → efek perangsangan uterus setelah 5
menit
· Ekskresi ergotamin melalui: empedu → sedikit yang melalui urine
· Pada pemberian oral → bromokriptin diabsorbsi lebih baik drpd ergotamin,
dan dieliminasi lebih lambat
· Ekskresi 90% melalui empedu
Farmakodinamik :
· Efeknya sebanding dengan dosis yang diberikan.
· Kepekaan uterus terhadap alkaloid ergot bervariasi tergantung maturitas
dan umur kehamilan.
· Ergotamin dan alkaloid sejenis menimbulkan vasokonstriksi dan merusak
endotel kapiler.
· Ergotamine efektif mengurangi gejala migren melalui pengurangan
amplitude pulsasi arteri karotis eksterna terjadi penguranan aliran darah
arteri basiler.
Efek pada uterus :
1.
Dosis kecil menyebabkan
kontraksi, dosis besar menyebabkan tetani
2.
Kepekaan uterus tergantung
maturitas dan kehamilan
3.
Semua alkaloid ergot →
meningkatkan kontraksi uterus secara nyata
Efek pada
kardiovaskuler :
1.
Menyebabkan vasokontriksi
perifer
2.
Pembendungan dan trombosis
pada gangren dapat terjadi akibat vasokontriksi
Efek samping :
1.
Ergotamine merupakan ergotamin
merupakan alkaloid yang paling toksik.2.
2.
Dosis besar
dapat menyebabkan : mual, muntah, diare, gatal, kulit dingin, nadi lemah dan
cepat, bingung dan tidak sadar
3.
Dosis keracunan fatal: 26 mg
per oral selama beberapa hari, atau dosis tunggal 0,5-1,5 mg parenteral
4.
Gejala keracunan kronik:
perubahan peredaran darah ( tungkai bawah, paha, lengan dan tangan jadi pucat),
nyeri otot, denyut nadi melemah, gangren, angina pectoris, bradikardi,
penurunan atau kenaikan tekanan darah
5.
Keracunan biasanya disebabkan:
takar lajak dan peningkatan sensitivitas
2.
Oksitosin
a.
Efek samping
Efek
pada Uterus:
· Merangsang frekuensi dan kontraksi uterus
· Efek pada uterus menurun jika estrogen menurun
· Uterus imatur kurang peka thd oksitosin
· Infus oksitoksin perlu diamati → menghindari tetani → respon uterus
meningkat 8 x lipat pada usia kehamilan 39 minggu
Efek pada mamae:
· Menyebabkan kontraksi otot polos mioepitel → susu mengalir (ejeksi susu)
· Sediaan oksitosin berguna untuk memperlancar ejeksi susu, serta mengurangi pembengkakan payudara pasca persalinan
Efek Kardiovaskuler:
· Relaksasi otot polos pembuluh darah (dosis besar)
· Penurunan tekanan sistolik, warna kulit merah, aliran darah ke
ekstremitas menurun, takikardi dan curah jantung menurun
Farmakokinetik
·
Hasil baik pada pemakaian
parenteral
·
Cepat diabsorbsi oleh
mukosa mulut → Efektif untuk pemberian tablet isap
·
Selama hamil ada
peningkatkan enzim Oksitosinase atau sistil aminopeptidase → berfungsi
mengaktifkan oksitoksin → enzim tersebut berkurang setelah melahirkan, diduga
dibuat oleh plasenta
·
Absorpsi: baik lewat mukosa
hidung
·
Distribusi: PP rendah
·
Metabolisme: t ½ 1 – 9
menit
·
Eliminasi: ginjal
Farmakodinamik:
· IM: mula 3 – 5 menit, P: TD, L: 2 – 3 jam
· IV: M: segera, P: TD, L: 1 jam
· Inhal: M: menit, P: TD, L: 20 menit
Efek :
· Efek terapeutik: induksi persalianan, mengeluarkan ASI
· Efek samping: hipo/hipertensi, mual, muntah, konstipasi, berkurangnya
aliran darah uterus, ruam kulit, anoreksia
· Reaksi merugikan: kejang, intoksikasi air, perdarahan intrakranial,
disritmia, asfiksia, janin: ikterus, hipoksia
3.
Misopropil /
Prostagladin
a.
Efek samping
· Dapat
menyebabkan kontraksi uterin
· Diare
dilaporkan terjadi dalam 2 minggu pada terapi inisiasi dalam 14-40 % pasien
dengan AINS yang menerima 800µg / hari. Diare biasanya akan membaik dalam
kurang lebih satu minggu terapi. Wanita-wanita yang menggunaklan misoprostol
kadang-kadang mengalami gangguan ginekologi termasuk kram atau perdarahan
vaginal.
Sebagai konsumen kesehatan, Anda
sendirilah yang harus waspada terhadap potensi efek samping obat. Beberapa tips
berikut dapat menjadi panduan Anda :
1. Baca dosis dan aturan pakainya.
Setiap obat berbeda kekuatannya.
Bacalah dosis obat dengan cermat ketika Anda akan mengkonsumsinya. Bila dokter
menyarankan setengah tablet, jangan mengubahnya sendiri karena Anda merasa
kekuatannya kurang. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum melakukannya.
Tanyakan juga ke dokter atau apoteker bila Anda akan menggerus atau memecah
tablet. Beberapa jenis obat harus ditelan secara utuh.
2. Lihat tanda peringatan.
Beberapa obat berpengaruh terhadap kemampuan
Anda berkendara atau mengoperasikan mesin. Bila Anda meminumnya, Anda harus
berhenti berkendara atau menjalankan mesin agar tidak mengalami kecelakaan.
Obat-obatan ini memiliki tanda peringatan segitiga merah di labelnya.
3. Ketahui efek samping obat.
Sejumlah obat memiliki potensi efek
samping. Beberapa obat penenang, obat anti hipertensi dan obat anti epilepsi,
misalnya, dapat menimbulkan impotensi. Anda juga harus waspada terhadap potensi
efek samping obat berikut:
·
Obat antikoagulan warfarin -> perdarahan
·
Obat penurun kolesterol simvastatin dan
atorvastatin -> masalah otot
·
Obat anti peradangan ibuprofen -> perdarahan
·
Obat penenang diazepam-> menekan kerja sistem
saraf pusat
·
Obat diuretik furosemide -> ketidakseimbangan
garam dalam tubuh
·
Obat penenang citalopram -> sindrom serotonin
seperti sakit kepala, kejang otot, kecemasan, bingung dan berkeringat.
Bila Anda
curiga obat yang Anda minum menyebabkan efek samping, segeralah berkonsultasi
dengan dokter.
4. Jangan
sembarangan memberikan obat bebas kepada anak.
Jangan
memberikan obat bebas kepada anak kecuali labelnya secara spesifik menyebutkan
boleh dikonsumsi anak-anak. Anak-anak bukanlah orang dewasa berukuran kecil.
Mereka memiliki sensitivitas dan daya respon yang berbeda terhadap obat
sehingga tidak semua obat untuk dewasa dapat diberikan kepada anak.
5. Bacalah
kandungan isi dan tanggal daluwarsa obat.
Banyak obat
bebas yang memiliki nama atau merek berbeda-beda namun kandungannya sama. Pastikan Anda tidak mengkonsumsi obat yang sama dalam kemasan merek yang
berbeda untuk menghindari overdosis.
6. Beritahu
dokter bila Anda:
·
alergi terhadap obat tertentu
·
memiliki diabetes, penyakit ginjal atau liver
·
sedang meminum obat lain atau suplemen/herbal
·
sedang menjalani diet khusus
Obat-obatan
tertentu tidak cocok untuk orang dengan kondisi tertentu. Obat juga dapat berinteraksi dengan obat lain, makanan dan suplemen tertentu. Dokter perlu mengetahui
kondisi Anda agar dapat meresepkan obat yang aman.
7. Mintalah dokter
mengevaluasi pengobatan jangka panjang Anda.
Bila Anda
memiliki penyakit kronis seperti penyakit jantung atau hipertensi, Anda perlu
mengkonsumsi obat tertentu secara terus-menerus dalam jangka panjang. Obat yang
Anda minum seringkali perlu diselangi obat lain agar tidak memberikan efek
negatif yang merugikan kesehatan.