Nama : Nina Julita
NPM : 175130029P
Mata Kuliah : Metode penelitian manajemen
pelayanan kesehatan
Dosen :
Dwi Yulia Maritasari, SKM, M.KM
1.
Identifikasi
masalah kesehatan
JUDUL
Gambaran tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan ibu usia 45-60 tahun
tentang perubahan fisik saat menopause Di wilayah kerja puskesmas margototo
kecamatan
Metro kibang Tahun 2016
IDENTIFIKASI
MASALAH
Setiap wanita akan mengalami menopause dalam siklus kehidupannya.
Perubahan yang mencolok dalam masa menopause terlihat pada perubahan fisik dan
perubahan psikis. Sehubungan dengan
perubahan fisik saat menopause, terjadi pergeseran pula pada kehidupan psikis
pribadi yang bersangkutan yang mengakibatkan terjadinya krisis, dan munculnya
anggapan: merasa cemas, takut, lekas marah, mudah tersinggung, sulit
konsentrasi, gugup, merasa tidak berguna, stress dan bahkan ada yang mengalami
depresi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pendidikan dan tingkat
pengetahun ibu usia 45-60 tahun tentang perubahan fisik saat menopause.
Sumber Data
1.
Depkes RI, 2000
2.
Depkes RI, 2013
3.
Profil Puskesmas Margototo
4.
Data posyandu lansia di wilayah kerja puskesmas margototo kecamatan Metro
kibang Tahun 2016
1.
Latar Belakang
Menurut
Dwi yang dikuti oleh Lubis (2003) menopause merupakan suatu proses peralihan
dari masa produktif menuju perlahan-lahan ke masa non-produktif yang disebabkan
berkurangnya hormone estrogen dan progesterone. Dengan terjadinya menopause
pada wanita, biasanya diikuti dengan bebagai gejolak meliputi aspek fisik
maupun psikologis yang juga mempengaruhi berbagai aspek kehidupan dari wanita
tersebut (lubis, 2003).
Berat
ringan stres yang dialami wanita sangat dipengaruhi oleh bagaimana penilaiannya
terhadap menopause. Bagaimana seseorang dapat menilai masa menopause
yang terjadi pada dirinya dipengaruhi oleh pengetahuan dan pendidikan kesehatan
yang diterima (Prasetyawati, 2012). Untuk menghadapi/mengatasi perubahan dan
gejolak jiwa saat datangnya masa klimakterium, menopause sampai dengan senium,
yang terutama adalah adanya pengetahuan dan kesadaran tetang kehadiran
menopause maupun pengetahuan tentang KRL (Kesehatan Reproduksi Lansia) pada
umumnya. Dengan pengetahuan yang cukup tetang KRL maka secara dini dapat
diantisipasi secara benar (BKKBN, 2012).
Sindrom
pramenopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia. Sekitar 70-80%
wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cinadan 10% di Jepang dan
Indonesia mengalami sindrom menopause. Wanita Indonesia yang memasuki masa
menopause pada tahun 2002 sebanyak 7,4% dari populasi. Terkait dengan peran
wanita itu sendiri, hasil penelitian menunjukkan bahwa sindrom premenopause
dialami oleh wanita yang mengalami premenopause, yaitu perubahan-perubahan baik
fisik maupun psikologis yang labil (Proverawati, 2010).
Berdasarkan
data yang diperoleh dari WHO, pada tahun 2000, total populasi wanita yang
mengalami menopause di seluruh dunia mencapai 645 juta orang, tahun 2010
mencapai 894 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2030 akan mencapai 1,2
milyar orang. Sedang berdasarkan Depkes RI hingga saat ini wanita
Indonesia yang memasuki masa menopause sebanyak 7,4% dari populasi. Jumlah
tersebut meningkat menjadi 11% pada tahun 2005, kemudian naik lagi sebesar 14%
pada tahun 2015. Meningkatnya jumlah tersebut, akibat bertambahnya populasi
penduduk usia lanjut dan tingginya usia harapan hidup bersama dengan membaiknya
derajat kesehatan masyarakat (Depkes RI, 2000).
Jumlah
porposi penduduk perempuan di Indonesia yang berusia di atas 50 tahun dan
diperkirakan memasuki usia menopause dari tahun ke tahun juga mengalami
peningkatan yang sangat signifisikan. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2013
jumlah perempuan berusia 50 tahun baru mencapai 15,5 juta orang atau 7,6% dari
total penduduk, sedangkan tahun 2020 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi
30,0 juta atau 11,5% dari total penduduk (Depkes RI, 2013)
Berdasarkan
data pencatatan klompok usia lanjut di puskesmas tahun 2015 di wilayah kerja
Puskesmas Margototo yang terdiri dari 7 desa terdapat 68 jiwa ibu usia lanjut
yang terbagi di masing-masing desa yaitu Desa Margototo 10 orang, Desa Kibang
12orang, Desa Margajaya 8 orang, Desa Purbosembodo 11 orang, Desa Sumber Agung
9 orang, Desa Margasari 9 orang, dan Desa Jaya Asri 9 orang.
Dari
hasil pra survey pada tanggal 17 Januari 2016 di Desa Margajaya kepada 8 ibu
usia lanjut dengan membagikan kuesioner yang berisi 27 butir soal didapatkan
hasil ibu dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 1 orang dan 7 ibu dengan
tingkat pengetahuan kurang, dari data tersebut peneliti tertarik untuk
melakukan penelitain dengan judul “Gambaran Tingkat Pendidikan dan Tingkat
Pengetahaun Ibu Usia Lanjut Tentang Perubahan Fisik Saat Menopause di
Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Margototo Kecamatan Metro Kibang”.
5.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat pendidikan dan tingkat
pengetahuan ibu usia lanjut tentang perubahan fisik saat menopause di Posyand
Lansua Wilayah Kerja Puskesmas Margototo Kecamaatan Metro Kibang Tahun 2016.
2.
Tujuan Khusus
1.
Mengetahui distribusi frekuensi tingkat pendidikan ibu usia lanjut
tentang perubahan
fisik saat menopause di Posyandu Lansia Wilayah Kerja
Puskesmas Margototo Kecamatan Metro Kibang tahun 2016.
2.
Mengetahui distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu usia
lanjut tentang perubahan fisik saat menopause di Posyandu Lansia Wilayah Kerja
Puskesmas Margototo Kecamatan Metro Kibang tahun 2016.
2.
Jurnal
No
|
Nama
|
Judul
|
Metode
penelitian
|
Populasi/sampel/informasi
|
Variable
|
Hasil penelitian
|
1.
|
Dewi
Hermawati
|
HUBUNGAN
KARAKTERISTIK WANITA PREMENOPAUSE DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI
MENOPAUSE DI BANDA ACEH
|
deskriptif
korelasi
|
Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Kriteria sampel
penelitian ini adalah: 1) Wanita yang belum menopause, 2) Berada di Gampong
Lambaro Skep, dan 3) Tidak mempunyai penyakit berat pada sistem
(kardiovaskuler, respiratori, gastrointestinal). Sampel dalam penelitian ini
dihitung dengan menggunakan rumus Slovin (Notoadmodjo, 2005). Berdasarkan
rumus tersebut didapatkan sampel sebanyak 63 responden
|
variabel
independen dan variable dependen
|
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan yang tealah diuraikan, didapatkan kesimpulan
penelitian berupa: tidak ada hubungan antara umur dan status perkawainan
wanita premenopause dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause di
Gampong Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh Tahun 2010 dengan p-value
0,145 dan 1,000. Terdapat hubungan antara pendidikan dengan tingkat kecemasan
dalam menghadapi menopause di Gampong Lambaro Skep Kecamatan Kuta Alam Banda
Aceh Tahun 2010 dengan p-value 0,021. Terdapat hubungan antara pekerjaan
dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause di Gampong Lambaro Skep
Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh Tahun 2010 dengan p-value 0,0047. Terdapat
hubungan antara pendapatan pendapatan wanita premenopause dengan tingkat
kecemasan dalam menghadapi menopause di Gampong Lambaro Skep Kecamatan Kuta
Alam Banda Aceh Tahun 2010 dengan nilai p- value 0,018. Kepada profesi
keperawatan agar lebih meningkatkan pelayanan di maternitas dengan
meningkatkan upaya pemberian informasi kepada kepada para wanita yang akan
memasuki usia menjelang premenopause mengenai perubahan yang terjadi,
sehingga terciptanya kondisi fisik dan psikologis yang sehat dan penerimaan
masa menopause yang lebuh baik. Berbagai metoda edukasi dapat di gunakan
untuk menambah pengetahuan tentang menopause baik dari media elektronik
maupun media cetak sehingga dapat menjalani kehidupan di saat menopause
dengan lebih baik.
|
2
|
SUSANTI
NURPATMININGSIH
|
HUBUNGAN
ANTARA KESIAPAN MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PKK
DI DESA GENTAN KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO
|
Jenis
penelitian kuantitatif. Metode yang
digunakan adalah deskriptif dengan studi korelasi. Rancangan dalam penelitian
ini menggunakan rancangan cross-sectional yaitu penelitian yang dilakukan
pada saat bersamaan (Hidayat, 2014).
|
Populasi
dalam penelitian ini adalah perempuan usia 40 – 50 tahun yang akan memasuki
masa menopause di Desa Gentan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.
Jumlah populasi sebesar 117 orang yang ada di Desa Gentan. Sampel penelitian
sebanyak 54 responden dengan teknik simple random sampling.
|
|
1.
Kesiapan pra menopause pada ibu PKK di Desa Gentan, Kecamatan Bendosari,
Kabupaten Sukoharjo sebagian besar adalah siap. 2. Kecemasan menghadapi
menopause pada ibu PKK di Desa Gentan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten
Sukoharjo sebagian besar adalah kecemasan ringan. 3. Terdapat hubungan
Kesiapan pra menopause dengan kecemasan menghadapi menopause pada ibu PKK di
Desa Gentan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo
|
3
|
Oedojo
Soedirham1), Muji Sulistyowati2), Shrimarti R. Devy3)
|
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PEREMPUAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE
|
Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan
ditambah dengan penggalian data secara kualitatif secara indepth interview,
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi perempuan
dalam menghadapi menopause dengan rancangan crosssectional.
|
Populasi
penelitian adalah perempuan berusia 35 tahun sampai dengan 65 tahun yang
tinggal di daerah menengah Kota Surabaya. Sampel diambil secara purposive
sampling, yaitu sesuai dengan tujuan penelitian dengan kriteria sampel: 1)
perempuan berusia 35 s.d. 65 tahun dengan tujuan untuk menjaring populasi
karena sudah lama menopause, 2) tinggal di lokasi penelitian, 3) bersedia
sebagai subyek penelitian. Jumlah total responden untuk penelitian ini 40
orang. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data
primer meliputi data tentang pengetahuan, sikap, faktor sosial (pendidikan
dan ekonomi), serta faktor budaya (cultural beliefs, norma masyarakat) yang
akan diambil dengan kuesioner dan panduan indepth-interview. Sedangkan data
sekunder merupakan catatan-catatan yang ada pada organisasi kemasyarakatan
dan pemerintahan. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan statistik
deskriptif, sedangkan data kualitatif dianalisis dengan menggunakan content
analysis.
|
variabel
independen dan variable dependen
|
Tingkat
pengetahuan perempuan terhadap menopause dalam penelitian ini cukup
menggembirakan yaitu sebanyak 31 responden (77,50%) dalam kategori sedang dan
baik.
Hubungan
faktor sosial (pendidikan, ekonomi) terhadap perempuan dalam menghadapi
menopause dalam penelitian ini bisa dikatakan conclusive.
Hampir
semua responden (35 orang; 87,5%) mengatakan bahwa tidak ada norma khusus
bagi wanita dengan menopause.
|
4.
|
Sasrawita
|
HUBUNGAN
PENGETAHUAN, SIKAP TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE DI
PUSKESMAS PEKANBARU
|
Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitianini menggunakan metode
penelitiananalitik kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional.
|
Penelitian
ini dilakukan di Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru pada bulan
Februari-Mei tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu Pra
Menopause yang berkunjung di Puskesmas Payung Sekaki sebanyak 8.234 orang dan
sampel berjumlah 100 responden dengan teknik pengambilan sampel secara
accidental sampling dengan menggunakan kuesioner. Data di analisa menggunakan
uji chi square
|
variabel
independen dan variable dependen
|
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Pekanbaru dapat diambil
kesimpulan sekaligus menjawab tujuan umum dan khusus sebagai berikut :
terdapat 37 orang (37,0%) responden yang memiliki pendidikan SD, dan
mayoritas responden yang tidak bekerja sebanyak 88 orang (88,0%), lebih dari
separuh yaitu 53 orang (53%) orang responden memiliki pengetahuan kurang
tentang menopause, lebih dari separuh yaitu 60 orang (60,0%) responden
memiliki sikap negatif tentang menopause, adanya hubungan yang signifikan
antara hubungan pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan menghadapi
menopause di Puskesmas Pekanbaru dengan p value sebesar 0,011, adanya
hubungan yang signifikan antara hubungan sikap tentang menopause dengan
kesiapan menghadapi menopause di Puskesmas Pekanbaru tahun 2016 dengan p
value sebesar 0,047.
|
5
|
Indah
Yuliana Wulandari, Sitti Nur Djannah , Isti Ken Utami
|
HUBUNGAN
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI SAAT ISTRI
MENGHADAPI MENOPAUSE DI DESA SOMAGEDE KECAMATAN SOMAGEDE BANYUMAS
|
Penelitian
ini merupakan penelitian Observational Analitik Cross Sectional dengan
rancangan cross setional.
|
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang ada di Desa Somagede
Kecamatan Somagede Banyumas yang istrinya berusia antara 45-50 tahun.
|
variabel
independen dan variable dependen
|
1)
Tingkat
Pengetahuan Tentang Menopause Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa
mayoritas tingkat pengetahuan responden tentang menopause termasuk dalam
kategori cukup yaitu 54,3%. Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan
seseorang adalah pengalaman dan tingkat pendidikan.
2)
Dukungan
sosial suami saat istri menghadapi menopause Hasil analisis univariat
menunjukkan bahwa mayoritas dukungan sosial responden saat istri menghadapi
menopause termasuk dalam kategori sedang yaitu berjumlah 54,3%.
3)
Hubungan
Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause dengan Dukungan Sosial Suami Saat Istri
Menghadapi Menopause Berdasarkan analisis bivariat hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan dukungan sosial suami saat istri menghadapi menopause
didapatkan hasil bahwa ada hubungan yang positif antara tingkat pengetahuan
dengan dukungan sosial suami saat istri menghadapi menopause di Desa Somagede
Kecamatan Somagede Banyumas. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien
korelasi (R) sebesar 0,523 dan secara statistik bermakna dilihat dari nilai
signifikan (Sig) adalah 0,000 lebih kecil dari nilai alpha (0,05).
|
6.
|
Mira
Trisyani Koeryaman,
DAN
Ermiati
|
ADAPTASI
GEJALA PERIMENOPAUSE DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA USIA 50-60 TAHUN
|
Metode
penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif,
|
Sampel
penelitian yang ditentukan berjumlah 246 responden, yang dibagi kedalam dua
kelompok pengumpulan data penelitian, yaitu 74 orang sebagai kelompok
aktivitas seksual aktif untuk dinilai pemenuhan kebutuhan seksualnya
sedangkan 172 wanita sebagai kelompok aktivitas seksual tidak aktif dinilai
terhadap adaptasi terhadap gejala perimenopause.
|
variabel
independen dan variable dependen
|
Hasil
penelitian menunjukan sebagian besar wanita tidak terpenuhi pada aspek
kebutuhan seksualnya, meliputi aspek gairah/minat seksual (82,43%),
perangsangan arousal (66,21%), orgasme (75,67%) serta 56,75% mengalami
disparenia. Data lainnya menunjukan bahwa sebagian besar para wanita usia
50-60 tahun dalam penanganan gejala perimenopause dalam kategori kurang baik,
meliputi pengaturan nutrisi (58,14%), pengaturan aktivitas olahraga (65,69%),
pengaturan aktivitas seksual (52,32%), pengaturan stress dan emosi (65,69%),
pengaturan istirahat (50,58%), pengaturan pencarian informasi dan pelayanan
kesehatan (58,72%).
|
7
|
Galih
Meilaningtyas 201410104461
|
HUBUNGAN
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN WANITA MENJELANG
MENOPAUSE DI DESA BOWAN DELANGGU KLATEN
|
Metode
penelitian deskripsif koleratif
|
Sampel
pada penelitian ini menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan
tehnik Kendal tau.
|
variabel
independen dan variable dependen
|
Ada
hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kecemasan wanita
menjelang menopause di Desa Bowan Delanggu Klaten. Hal ini dibuktikan dengan
hasil uji Kendall Tau diperoleh nilai X2 hitung sebesar - 0.310 dan
signifikan pada 0.001 (p-value < 0.05). Dimana semakin tinggi pengetahuan
ibu tentang menopause maka semakin rendah kecemasan wanita menjelang
menopause.
|
8
|
Lianita
Laksmi Handayani
|
HUBUNGAN
PERUBAHAN FISIK DENGAN KECEMASAN PADA WANITA MENOPAUSE DI DUSUN GATAK
BOKOHARJO PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA
|
Desain
penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan
metode survey analitik. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini
menggunakan pendekatan cross sectional.
|
Populasi
pada penelitian ini adalah wanita menopause yang rutin datang keposyandu
Gatak dengan usia 49-59 tahun, yang sehat dan memiliki suami yaitu sebanyak
31 orang. Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini adalah Total
Sampling karena populasi yang ada kurang dari 100, sampel penelitian ini
adalah seluruh wanita menopause yang rutin datang keposyandu Gatak dengan
usia 49-59 tahun, yang sehat dan memiliki suami yaitu sebanyak 31 orang.
|
variabel
independen dan variable dependen
|
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan mengenai “hubungan perubahan fisik dengan
kecemasan pada wanita menopause di Dusun Gatak Bokoharjo Prambanan Sleman
Yogyakarta”, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Perubahan Fisik yang
dialami wanita menopause di Dusun Gatak Bokoharjo Prambanan Sleman Tahun 2015
sebanyak 18 responden (58,1%) mengalami perubahan Fisik dengan tingkatan
sedang. 2. Kecemasan yang dialami wanita menopause di Dusun Gatak Bokoharjo
Prambanan Sleman Tahun 2015 sebanyak 19 responden (61,3%) mengalami kecemasan
berat. 3. Ada hubungan antara perubahan fisik dengan kecemasan menopause di
Dusun Gatak Bokoharjo Prambanan Sleman Tahun 2015. Hasil nilai korelasi
antara perubahan fisik dan kecemasan sebesar 0,552 dengan nilai p value
sebesar 0,000. Taraf kesalahan yang digunakan 5% atau 0,05. Dengan demikian
Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan antara perubahan fisik
menopause dengan kecemasan. Berdasarkan hasil korelasi 0,552 berarti keeratan
hubungan penelitian ini sangat kuat.
|
9.
|
HENY
SEPDUWIANA
|
Usia
Menopaouse pada Wanita di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Kabupaten Rokan Hulu
|
Penelitian
bersifat kuantitatif Analitik dengan menggunakan jenis desain Analitik Cross Sectional
Study.
|
Populasi
pada penelitian ini adalah 326 orang, dengan sampel 120 orang yang diambil
secara systematic random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji Anova,
uji T ,uji korelasi product moment dan uji regresi linier ganda. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa rerata usia menopause 47,6 ± 2,8 tahun,
hasil analisis multivariat menunjukkan usia menopause = 39 + 3,1 pemakaian
kontrasepsi+ 0,2 usia melahirkan anak terakhir+ 0,1 konsumsi
kacang-kacangan-0,3menarche.
|
variabel
independen dan variable dependen
|
Kesimpulan
dalam penelitian ini adalah variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap
usia menopause adalah pemakaian kontrasepsi, konsumsi kacang-kacangan, status
gizi, usia melsahirkan anak terakhir dan menarchedengan R²= 0,6. Strategi untukmemperlambat
menopause pada wanita adalah mengatur jarak kelahiran dengan menggunakan
kontrasepsi hormonal, mempertahankan status gizi, memperbany
|
10.
|
Tri
Sugeng Hariadi, M. Fidel Ganis Siregar, Hanudse Hartono, Makmur Sitepu, M.
Rhiza Z. Tala, Cut Adeya Adella
|
Kadar
estradiol serum pada wanita menopause dengan dan tanpa sindroma vasomotor di
RSUP H Adam Malik dan RS Jejaring Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara Medan
|
penelitian
analitik dengan metode cross sectional
|
melibatkan
total sampel sebanyak 60 orang dengan kasus Sindroma Vasomotor sebanyak 34
orang dan non sindroma vasomotor sebanyak 26 orang. Setiap kelompok dilakukan
pemeriksaan serum estradiol. Analisa statistik dengan uji Anova dan korelasi
Spearman, p
|
variabel
independen dan variable dependen
|
Hasil
: Nilai mean rank kadar estradiol serum kelompok penelitian non sindroma
vasomotor lebih tinggi daripada mean rank kelompok penelitian sindroma
vasomotor (17.5 vs 47.5 pg/mL). Rerata kadar estradiol wanita menopause
dengan sindroma vasomotor derajat ringan, sedang, dan berat berturut-turut
adalah 25.80 ± 2.34 pg/ml; 15,58 ± 2,64 pg/ml; 11.80 pg/ml (p
|
3.
Daftar
Pustaka
No comments:
Post a Comment