BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Persalinan adalah proses alamiah yang sudah
digariskan Tuhan pada kaum ibu dan tentunya tiap ibu ingin dapat melahirkan
secara normal.
Setelah kehamilan mencapai aterm secara alamiah
tubuh mempersiapkan diri untuk proses kelahiran. Tubuh mulai menunjukan
tanda-tnda persalinan, seperti adanya rasa mulas yang sering dan tratur, keluar
lender, darah dan air ketuban. Fase pengeluaran bayi telah didesain lubang
vagina yang sempit serta ada beberapa tahapan atau mekanisme persalinan normal.
Adapaun sembilan kompetensi dasar bidan yang
harus dipahami oleh setiap bidan dalam melakukan peraktik kebidanannya
B.
RUMUSAN
MASALAH
Apa saja isi dari kompetensi dasar bidan dan tertutama yang akan kompetensi
4 dan kompetensi 5?
C.
TUJUAN
Untuk dapat memahami kompetensi dasar bidan terutama kompetensi 4 dan
kompetensi 5.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kompetensi
ke-4
Asuhan selama persalinan dan
kelahiran : Bidan memberikan asuhan yang
bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan,
memimpin selama persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi
kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya
yang baru lahir.
Pengetahuan
Dasar
1.
Fisiologi persalinan.
2.
Anatomi tengkorak janin, diameter yang penting dan
penunjuk.
3.
Aspek psikologis dan cultural pada persalinan dan
kelahiran.
4.
Indikator tanda-tanda mulai persalinan.
5.
Kemajuan persalinan normal dan penggunaan partograf
atau alat serupa.
6.
Penilaian kesejahteraan janin dalam masa persalinan.
7.
Penilaian kesejahteraan ibu dalam masa persalinan.
8.
Proses penurunan janinmelalui pelvic selama persalinan
dan kelahiran.
9.
Pengelolaan dan penatalaksanaan persalinan dengan
kehamilan normal dan ganda.
10. Pemberian
kenyamanan dalam persalinan, seperti: kehadiran keluarga pendamping,pengaturan
posisi, hidrasi, dukungan moril, pengurangan nyeri tanpa obat.
11. Transisi
bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus.
12. Pemenuhan
kebutuhan fisik bayi baru lahir meliputi pernapasan, kehangatan dan memberikan
ASI/PASI, eksklusif 6 bulan.
13. Pentingnya
pemenuhan kebutuhan emosional bayi baru lahir, jika memungkinkan antara lain
kontak kulit langsung, kontak mata antar bayi dan ibunya bila dimungkinkan.
14. Mendukung
dan meningkatkan pemberian ASI eksklusif.
15. Manajemen
fisiologi kala III.
16. Memberikan
suntikan intra muskuler meliputi: uterotonika, antibiotika dan sedative.
17. Indikasi
tindakan kedaruratan kebidanan seperti: distosia bahu, asfiksia neonatal,
retensio plasenta, perdarahan karena atonia uteri dan mengatasi renjatan.
18. Indikasi
tindakan operatif pada persalinan misalnya gawat janin, CPD.
19. Indikator
komplikasi persalinan : perdarahan, partus macet, kelainan presentasi, eklamsia
kelelahan ibu, gawat janin, infeksi, ketuban pecah dini tanpa infeksi, distosia
karena inersiateri primer, post term dan pre term serta tali pusat menumbung.
20. Prinsip manajemen
kala III secara fisiologis.
21. Prinsip
manajemen aktif kala III.
Pengetahuan
Tambahan
1.
Penatalaksanaan persalinan dengan malpresentasi.
2.
Pemberian suntikan anestesi local.
3.
Akselerasi dan induksi persalinan.
Keterampilan
Dasar
1.
Mengumpulkan data yang terfokus pada riwayat kebidanan
dan tanda-tanda vital ibu pada persalinan sekarang.
2.
Melaksanakan pemeriksaan fisik yang terfokus.
3.
Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap untuk
posisi dan penurunan janin.
4.
Mencatat waktu dan mengkaji kontraksi uterus (lama,
kekuatan dan frekuensi).
5.
Melakukan pemeriksaan panggul (pemeriksaan dalam)
secara lengkap dan akurat meliputipembukaan, penurunan, bagian terendah,
presentasi, posisi keadaan ketuban, dan proporsi panggul dengan bayi.
6.
Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan
menggunakan partograph.
7.
Memberikan dukungan psikologis bagi wanita dan
keluarganya.
8.
Memberikan cairan, nutrisi dan kenyamanan yang kuat
selama persalinan.
9.
Mengidentifikasi secara dini kemungkinan pola
persalinan abnormal dan kegawat daruratan dengan intervensi yang sesuai dan
atau melakukan rujukan dengan tepat waktu.
10. Melakukan
amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm sesuai dengan indikasi.
11. Menolong
kelahiran bayi dengan lilitan tali pusat.
12. Melakukan
episiotomi dan penjahitan, jika diperlukan.
13. Melaksanakan
manajemen fisiologi kala III.
14. Melaksanakan
manajemen aktif kala III.
15. Memberikan
suntikan intra muskuler meliputi uterotonika, antibiotika dan sedative.
16. Memasang
infus, mengambil darah untuk pemeriksaan hemoglobin (HB) dan hematokrit (HT).
17. Menahan
uterus untuk mnecegah terjadinya inverse uteri dalam kala III.
18. Memeriksa
kelengkapan plasenta dan selaputnya.
19. Memperkirakan
jumlah darah yang keluar pada persalinan dengan benar.
20. Memeriksa
robekan vagina, serviks dan perineum.
21. Menjahit robekan
vagina dan perineum tingkat II.
22. Memberikan
pertolongan persalinan abnormal : letak sungsang, partus macet kepada di dasar
panggul, ketuban pecah dini tanpa infeksi, post term dan pre term.
23. Melakukan
pengeluaran, plasenta secara manual.
24. Mengelola perdarahan
post partum.
25. Memindahkan
ibu untuk tindakan tambahan/kegawat daruratan dengan tepat waktu sesuai
indikasi.
26. Memberikan
lingkungan yang aman dengan meningkatkan hubungan/ikatan tali kasih ibu dan
bayi baru lahir.
27. Memfasilitasi
ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan mendukung ASI eksklusif.
28. Mendokumentasikan
temuan-temuan yang penting dan intervensi yang dilakukan.
Keterampilan
Tambahan
1.
Menolong kelahiran presentasi muka dengan penempatan
dan gerakan tangan yang tepat.
2.
Memberikan suntikan anestesi local jika diperlukan.
3.
Melakukan ekstraksi forcep rendah dan vacum jika
diperlukan sesuai kewenangan.
4.
Mengidentifikasi dan mengelola malpresentasi, distosia
bahu, gawat janin dan kematian janin dalam kandungan (IUFD) dengan tepat.
5.
Mengidentifikasi dan mengelola tali pusat menumbung.
6.
Mengidentifikasi dan menjahit robekan serviks.
7.
Membuat resep dan atau memberikan obat-obatan untuk
mengurangi nyeri jika diperlukan sesuai kewenangan.
8.
Memberikan oksitosin dengan tepat untuk induksi dan
akselerasi persalinan dan penanganan perdarahan post partum.
B.
Kompetensi
ke-5
Asuhan pada
ibu nifas dan menyusui : Bidan
memberikan asuhan pada ibu nifas dan mneyusui yang bermutu tinggi dan tanggap
terhadap budaya setempat.
Pengetahuan
Dasar
1.
Fisiologis nifas.
2.
Proses involusi dan penyembuhan sesudah
persalinan/abortus.
3.
Proses laktasi/menyusui dan teknik menyusui yang benar
serta penyimpangan yang lazim terjadi termasuk pembengkakan payudara, abses,
masitis, putting susu lecet, putting susu masuk.
4.
Nutrisi ibu nifas, kebutuhan istirahat, aktifitas dan
kebutuhan fisiologis lainnya seperti pengosongan kandung kemih.
5.
Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir.
6.
Adaptasi psikologis ibu sesudah bersalin dan abortus.
7.
“Bonding & Atacchment” orang tua dan bayi baru
lahir untuk menciptakan hubungan positif.
8.
Indikator subinvolusi: misalnya perdarahan yang
terus-menerus, infeksi.
9.
Indikator masalah-masalah laktasi.
10. Tanda dan
gejala yang mengancam kehidupan misalnya perdarahan pervaginam menetap, sisa
plasenta, renjatan (syok) dan pre-eklamsia post partum.
11. Indikator
pada komplikasi tertentu dalam periode post partum, seperti anemia kronis,
hematoma vulva, retensi urine dan incontinetia alvi.
12. Kebutuhan
asuhan dan konseling selama dan konseling selama dan sesudah abortus.
13. Tanda dan
gejala komplikasi abortus.
Keterampilan
Dasar
1.
Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang
terfokus, termasuk keterangan rinci tentang kehamilan, persalinan dan
kelahiran.
2.
Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada ibu.
3.
Pengkajian involusi uterus serta penyembuhan perlukaan/luka
jahitan.
4.
Merumuskan diagnosa masa nifas.
5.
Menyusun perencanaan.
6.
Memulai dan mendukung pemberian ASI eksaklusif.
7.
Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu meliputi
perawatan diri sendiri, istirahat, nutrisi dan asuhan bayi baru lahir.
8.
Mengidentifikasi hematoma vulva dan melaksanakan
rujukan bilamana perlu.
9.
Mengidentifikasi infeksi pada ibu, mengobati sesuai
kewenangan atau merujuk untuk tindakan yang sesuai.
10. Penatalaksanaan
ibu post partum abnormal: sisa plasenta, renjatan dan infeksi ringan.
11. Melakukan
konseling pada ibu tentang seksualitas dan KB pasca persalinan.
12. Melakukan
konseling dan memberikan dukungan untuk wanita pasca persalinan.
13. Melakukan
kolaborasi atau rujukan pada komplikasi tertentu.
14. Memberikan
antibiotika yang sesuai.
15. Mencatat dan
mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan.
Keterampilan
Tambahan
1.
Melakukan insisi pada hematoma vulva.
BAB III
KESIMPULAN
Kompetensi ke-4 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap
tehadap budaya setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang
bersih dan aman, menangani situasi kegawat daruratan tertentu untuk
mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayi baru lahir.
Kompetensi ke-5 : Bidan dapat
memberikana suhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi serta tanggap
terhadap budaya setempat.
DAFTAR PUSTAKA
Sholihah, 2009, standar
kompetensi bidan, http://bidankusholihah.blogspot.com/2009/04/standar-kompetensi-bidan.html., 4 november 2013.
Annisaul
Qowimah, 2010. Definisi
Fisiologi Persalinan, http://annisaulqowimah.blogspot.com/p/definisi-fisiologi.html, 4 November 2013.
No comments:
Post a Comment