iklan

Sunday, March 10, 2019

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar  Belakang
Alam semesta merupakan suatu ruang atau tempat bagi manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan benda-benda. Langit sebagai atapnya dan bumi sebagainya lantainya. Jadi, alam semesta atau jagat raya adalah satu ruang yang maha besar, terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik.
Manusia sebagai makhluk yang terdiri atas berbagai macam pola dan bentuk tetapi diantara makhluk tersebut. Tuhan menciptakan bermacam-macam makhluk tetapi yang paling istimewa dan sempurna yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah akal, agar manusia dapat membedakan baik atau buruknya sesuatu.
Alam semesta adalah fana. Ada penciptaan, proses dari ketiadaan menjadi ada, dan akhirnya hancur. Di antaranya ada penciptaan manusia dan makhluk hidup lainnya. Di sana berlangsung pula ribuan, bahkan jutaan proses fisika, kimia, biologi dan proses-proses lain yang tak diketahui.
Ukuran bumi hanyalah sebesar debu jika dibandingkan dengan ukuran alam semesta yang sangat luas inin. Mungkin kamu terkejut, tapi memang itu kenyataannya, planet, bumi hanyalah sebutir debu jika dibandingkan dengan luas seluruh alam semesta.

               Gagasan yang umum di abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya. Selain meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis, pandangan ini menolak keberadaan sang Pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir.
Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan Yunani Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem berpikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham Materialisme dialektika Karl Marx.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana terbentuknya alam semesta ?
2. Menjelaskan tentang hal yang berkaitan dengan terbentuknya alam semesta !
3. Menjelaskan tentang teori  terbentuknya alam semesta !
4. Menjelaskan tentang proses terciptanya alam semesta menurut Al-Qur’an !

BAB II
PEMBAHASAN
A. Terbentuknya Alam Semesta
1. Teori Ledakan Besar ( Big- Bang Thoery )
Teoti Big Bang yaitu teori yang bias diterima secara ilmiah sekarang untuk menjelaskan asal mula terbentuknya alam semesta. Dengan dasar teori Big Bang itu, para ahli sekarang berhasil merekap ulang pembentukan alam semesta dari waktu ke waktu. Dimulai dari
peristiwa Big Bang bahkan saat ini mereka dapat memperkirakan bagaimana bentuk alam semesta ini beberapa abad nanti, contohnya jika Galaksi Bimasakti tempat kita berpijak dan galaksi tetangga yang paling dekat yaitu Galaksi Andromeda akan saling bergerak mendekat dan suatu saat mereka akan bertabrakan.

Teori Big Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan membentuk alam semesta kini dengan cara pemisahan satu dari yang lain.Big Bang merupakan petunjuk nyata bahwa alam semesta telah 'diciptakan dari ketiadaan', dengan kata lain ia diciptakan oleh Allah. Karena alasan ini, para astronom yang meyakini paham materialis senantiasa menolak Big Bang dan mempertahankan gagasan alam semesta tak hingga.
Teori Big Bang adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu. alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit.
Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut, terdiri dari hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat. Bisa diaktakan awan dan langit yang kita lihat selama ini adalah bentuk pertama dari penciptaan bumi dan alam semesta.
Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi. Bintang-bintang dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur filamen (lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi.
2. Proses Terbentuknya Alam Semesta
Setelah terjadinya ledakan (Big Bang), terjadilah semacam bencana alam semesta. Alam semesta dipenuhi oleh bola-bola api yang sangat panas dan padat. Dari bola-bola api inilah kemudian berbentuk partikel-partikel dasar dan muatan-muatan energi, dari muatan-muatan energi ini kemudian terbentuk daya-daya kekuatan di alam semesta. Daya kekuatan alam yang diperkirakan pertama kali terbentuk adalah daya gravitasi, kemudian daya nuklir serta daya elektromagnetis. Selama masa ini sebagian besar energi masih berbentuk radiasi (percikan-percikan cahaya dari bola api).
Partikel-partikel dasar yaitu electron, proton, neutron dan lain-lain saling bertubrukan untuk kemudian membentuk proton dan neutron. Selama masa ini sebagian besar energi masih berbentuk radiasi (percikan-percikan cahaya dari bola api).
Alam semesta terus mengembang dan perlahan-lahan mulai mendingin. Pada tahap ini , inti atom hydrogen, helium, litium mulai membentuk. Tahap selanjutnya, alam semesta mulai memasuki tahap suhu yang cukup dingin sehingga partikel-partikel electron yang bermuatan negatif dapat berkait dan menyatu dengan inti-inti atom hidrogen dan helium yang bermuatan positif untuk kemudian membentuk atom-atom yang netral.
Karena alam semesta terus membesar, kepadatannya otomatis semakin berkurang dan suhunya juga semakin mendingin.
Proses pengembangan alam semesta terus berlanjut dengan tingkat kecepatan yang tinggi. Daya grafitasi mulai mempengaruhi tingkat kepadatan gas-gas yang terbentukakibat Big Bang, sehingga menciptaka gumpalan-gumpalan awan gas. Saat gumpalan-gumpalan ini semakin memadat, inti gumpalan gas tersebut juga bertambah padat berlipat-lipat dengan suhu yang juga terus meningkat panas sampai akhirnya menyala sebagai bentuk awal sebuah bintang. Saat semua kantong-kantong gas mengalami proses serupa maka kelompok bintang-bintang ini membentuk menjadi sebuah gugusan bintang (galaksi). Seluruh proses di atas, dari Big Bang hingga terbentuknya planet, bintang serta galaksi berlangsung dalam kurun waktu milyaran tahun seperti halnya proses pembentukan bintang-bintang yang lain, bintang yang kita kenal denagn nama matahari (sun) juga terbentuk dari gumpalan atau kantong awan gas. Gumpalan awan gas yang berbentuk piringan yang sanagt luas ini beterbangan berputar-putar. Bagian tengahnya mulai padat dan memanas kemudian menyala menjadi bintang, sementara materi sisa disekelilingnya saling bertumbukan, menyatu dan menggumpal membentuk planet-planet, bulan-bulan dan asteroid. Bumi yan merupakan bagian kecil dari material yang menggumpal ini menjadi planet ke tiga. Denagn suhunya ynag relative lebih dingin memungkinkan terbentuknya atmosfer pendukung kehidupan.
3. Teori Terbentuknya Alam Semesta
Alam semesta yang kita ketahui sekarang ini awal mulanya berasal dari gas yang berserakan secara teratur diangkasa kemudian menjadi kabut (menjadi kumpulan kosmos-kosmos ).Dalam pengertian alam semesta mengcakup tentang Mikro kosmos dan makrokosmos.
Mikro kosmos yaitu benda-benda yang berukuran kecil seperti, atom, sel, elektron dan benda-benda kecil lainnya. Adapun makro kosmos yaitu benda-benda yang berukuran besar, seperti bintang, planet, dan matahari.
Teori yang dihasilkan oleh para ilmuwan dan pakar, tentang bagaimana terbentuknya alam semesta ada dua, yaitu :
1. Teori Keadaan Tetap.
Yaitu teori yang menyatakan bahwa alam ini ada tanpa awal dan ada selama-lamanya.
2. Teori Dentuman Besar.
Yaitu teori yang menyatakan bahwa alam ini ada dari suatu ketiadaan.
Dan akan berakhir dengan ketiadaan pula. Dan teori menyatakan bahwasanya alam pada awalnya semua objek dialam semesta adalah satu dan kemudian terpisah karena suatu ledakan yang sangat dahsyat.

4. Proses Terciptanya Alam Semesta Menurut Al-Quran
secara umum proses terciptanya jagat raya ini berlangsung dalam 6 periode atau masa dimana tahapan dalam proses tersebut saling berkaitan. Disebutkan pula bahwa terciptanya jagat raya terjadi melalui proses pemisahan massa yang tadinya bersatu. Selain itu disebutkan pula tentang lebih dari satu langit dan bumi dan keberadaan ciptaan di antara langit dan bumi.
Beberapa hal yang mungkin mengejutkan bagi para pembaca Al-Quran di abad ini adalah fakta tentang ayat-ayat dalam Al-Quran yang menyebutkan tentang tiga kelompok benda yang diciptakan(Nya) yang ada di alam semesta yaitu benda-benda yang berada di langit, benda-benda yang berada di bumi dan benda-benda yang berada di antara keduanya. Kita dapat menemukan tentang hal ini pada beberapa surat yaitu :
Ø Surat To-Ha (surat ke-20) ayat 6 :
“Kepunyaan-Nya lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah”
Ø Surat Al-Furqan (surat ke-25) ayat 59 yang artinya:
“Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa…”
Ø  Surat Al-Sajda (surat ke-32) ayat 4 yang artinya:
“Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa…”
Ø Surat Qaf (surat ke-50) ayat 58 yang artinya:
“Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan”
Dari uraian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa sebelum para ahli mengemukakan tentang teori big bang (yang dimulai sejak tahun 1920-an), ayat-ayat Al-Quran telah secara jelas menceritakan bagaimana alam semesta ini terbentuk.




5. Asal Mula Kehidupan
              Dari sempurnanya penciptaan alam semesta dan isinya itulah asal mula kehidupan dimuka bumi.
1. Asal mula kejadian manusia
              Manusia adalah termasuk bagian dari alam, namun disamping secara jasmaniah tunduk kepada hukum Tuhan, Sunatullah, dapat juga tidak tunduk kepada-Nya atau membangkang. Hal ini karena manusia diberikan daya untuk memilih antara patuh dan tidak.Oleh sebab itu manusia akan dimintakan pertanggungjawaban diakhirat, sedang makhluk lainnya tidak. Firman Allah SWT dalam Surah Ahad Ayat 71 :
                 Artinya : (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: “Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah”. (Q.S.Shaad : 71)












BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tentang perkembangan pemikiran terbentuknya alam raya, yang diungkapkan melalui pendapat  atau pemikiran dari berbagai peradaban bangsa, teori -teori yang dikemukakan dari beberapa ilmuan serta dari pandangan Islam berdasarkan Al -Quran, maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan tentang pemikiran terbentuknya alam semesta sudah sejak lama telah menjadi bagian pemikiran manusia, begitu juga pendapat-pendapat dari berbagai peradaban bangsa, begitu banyak teori-teori yang muncul tentang terbentuknya alam raya ini. Dari sekian banyak teori-teori yang dikemukakan oleh para ilmuan ternyata ilmuan modern menyetujui bahwa Teori Ledakan Maha Dahsyat (Teori Big Bang) merupakan satu-satunya teori kebenaran tentang proses terbentuknya alam semesta.















No comments:

Tinggalkan Komentar Anda Terimakasih

SKRIPSI MAHASISWA S1 KESEHATAN MASYARAKAT

  BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Perlindungan terhadap anak pada suatu masyarakat bangsa merupakan tolak ukur peradaban ban...